Padang,--- Departemen Antropologi Sosial Universitas Andalas (UNAND) menggelar Seminar Nasional Antropologi Indonesia dan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Departemen/Jurusan Antropologi Seluruh Indonesia (ADJASI) Senin-Selasa (25-26 September 2023) di Hotel The ZHM Premiere Padang.Seminar Nasional mengusung tema "Kebudayaan dan Dunia Digital" dengan subtema di antaranya Modernisasi dan Identitas Budaya, Materialisme, Gaya Hidup, dan Media Sosial, Gender dan Dinamika Sosial Budaya, Kebudayaan, Pembangunan dan Media Massa, Modernisasi dan Identitas Budaya, serta Globalisasi dan Globalitas Kebudayaan.
Rektor Universitas Andalas, Yuliandri dan Rina Hermawati selaku ketua Asosiasi Departemen/Jurusan Antropologi Seluruh Indonesia (ADJASI) memberikan sambutan membuka seminar yang diikuti 200 orang dengan 40 pemakalah dari beragam Universitas di Indonesia.Usai pembukaan oleh Rektor UNAND itu, seminar dilanjutkan ke penyampaian materi dari keynote speaker di antaranya Hilmar Farid (Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI), Irwan Abdullah (Universitas Gajah Mada), Tasrifin Tahara (Universitas Hasanudin) dan Nursyirwan Effendi (Universitas Andalas).
Prof Yuliandri menyampaikan bahwa kebudayaan yang dikemas dengan teknologi informasi dapat menjadi pedoman dan kontribusi yang dapat memberitahu masyarakat bahwa kehadiran teknologi tidak menghilangkan karakter dan identitas budaya, terutama bagi masyarakat adat.“Tadi saya mendengar dan menyimak juga salah satu narasumber kita menyampaikan bahwa ada berbagai pilihan-pilihan dan tema-tema tentang kebudayaan itu nanti dikemas dengan digital informasi, itu penting."ujar Prof Yuliandri.
Jadi semua kondisi-kondisi empiris yang ada di masyarakat menurut Rektor UNAND bisa dibina. Sehingga itu bisa jadi pedoman dan juga bisa menjadi kontribusi, bahwa dinamika yang ada itu bisa kita lihat, bisa kita kawal."Sehingga masyarakat bisa melihat oh dengan perkembangan teknologi hari ini tidak menghilangkan karakter-karakter budaya, identitas yang dimiliki oleh masyarakat, apalagi masyarakat ada khususnya,”ujar Prof Yuliandri.
Sedangkan Ketua ADJASI, Rina Hermawati menyebutkan kegiatan Rapat Kerja Nasional ini pertama kali diselenggarakan di Universitas Padjadjaran 2022. Berbeda dengan Raker Unpad, Raker 2023 di Padang ini Asosiasi Departemen/Jurusan Antropologi Seluruh Indonesia (ADJASI) melaksanakan dua agenda sekaligus yakni Seminar Nasional Antropologi Indonesia dan Rapat Kerja Nasional. Adapun isu yang diangkat adalah kebudayaan dan dunia digital.“Kegiatan ini sebelumnya di Universitas Padjadjaran (Unpad) Waktu di Unpad itu hanya Raker dan tidak ada seminar nasional. Nah kita diberi kesempatan tahun ini untuk menyelenggarakan seminar nasional, berbeda dengan raker sebenarnya. Nah, isu dari kegiatan ini temanya “kebudayaan dan dunia digital. Karena isu ini sangat menjadi penopang dalam implementasi ilmu kebudayaan.dan teknologi pada masyarakat Indonesia,”ujar Rina.Rina Hermawati menuturkan bahwa kegiatan ini diharapkan para peneliti dan pengamat kebudayaan dalam acara ini dapat menggiring pengetahuan dalam tema-tema yang telah ditawarkan.Selain itu Rina menyebutkan bahwa kegiatan ini dihadiri dari beragam Departemen Antropologi Seluruh Indonesia, mulai dari Merauke hingga Papua.
“Kegiatan ini diharapkan para peneliti dan para pengamat dapat menggiring pengetahuan di dalam tema-tema yang ditawarkan dari panitia. Kegiatan ini dihadiri hampir puluhan departemen Antropologi dari Seluruh Indonesia,"ujarnya.(ar)
Editor : Adrian Tuswandi, SH