Seminar SAF 2021 Dibuka Bupati, Silek Masuk PML

oleh -148 views
oleh
148 views
Hamsuardi rencanakan tahun depan Silek jadi pembelajaran muatan lokal di sekolah. (foto: dok/jonhar)

Pasbar, —Bupati Hamsuardi membuka secara resmi Seminar Silek Arts Festival (SAF) tahun 2021 di Aula Hotel Gucci, Senin 30/8-2021. Setelah membuka kegiatan, orang nomor satu di Pasbar langsung menjadi narasumber dengan memberikan materi kepada peserta seminar.

Pada seminar tersebut Bupati Hamsuardi menyebutkan, bahwa silek tidak asing lagi bagi dirinya, karena sebagai seorang olahragawan dirinya sangat memahami sekali bagaimana silek tersebut.

“Kembali saya bernostalgia ketika adanya kegiatan ini. Ingat bagaimana dahulu, ketika berada di surau (masjid). Setelah mengaji di surau, kegiatan dilanjutkan dengan belajar silek,”ujar Hamsuardi.

Ia menambahkan, besar harapan bahwa silek ini akan dijadikan sebagai bahan pelajaran muatan lokal (PML) di sekolah bagi anak-anak yang nantinya dimasukkan ke dalam kurikulum muatan lokal.

“Saya setuju dengan ini, mohon dukungan, karena silek ini akan dimasukkan ke dalam kurikulum muatan lokal,”katanya.

SAF ini, lanjutnya, dapat menjadi salah satu cara untuk melestarikan adat dan budaya minangkabau dimana bangsa yang beradat adalah masyarakat yang melestarikan nilai budayanya.

“Ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk melestarikan budaya minagkabau, karena generasi muda kita adalah pewaris untuk masa yang akan datang,”ungkapnya.

Untuk itu, lanjutnya, sangat diharapkan keberadaan guru silek untuk mengajarkan silek kepada anak-anak. Baik di sekolah maupun di tengah masyarakat.

“Insha Allah tahun depan, pelajaran muatan lokal (PML) tentang silek ini akan kita masukkan. Mohon dukungan semua pihak,”katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat wilayah kerja Sumsel, dan Bengkulu, Unri S.S, M.Si, mengatakan tujuan digelarnya kegiatan tersebut untuk menghangatkan kembali silek yang sudah mulai dingin.

“Silek ini sudah mulai dilupakan oleh generasi kita. Mengingat hal itu, kita bangkitkan kembali harapan silek yang disukai oleh generasi muda dahulu. Apalagi Pemda Pasbar setuju untuk hal itu,”ujarnya.

Lanjutnya, supaya di berbagai daerah bisa mendorong kurikulum silek dimasukkan ke dalam muatan lokal.

“Dan Bupati Pasbar setuju, sehingga nilai budaya terutama silek bisa kita lestarikan,”katanya.

Kegiatan digelar di tengah pandemi covid-19 ini, diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat yang didukung dengan rapid tes di lokasi acara.

“Pada kegiatan ini, kita menghadirkan peserta dari dua kabupaten, yakni Pasaman dan Pasbar. Semoga kegiatan ini memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan,” katanya. (jonhar)