Sikap IWO: Teroris itu Terkutuk dan Bedebah!

oleh -783 views
oleh
783 views
Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO) Jodhi Yudono kutuk pembonan tiga gereja di Surabaya, Minggu 13/5 (foto: facebook)

Jakarta,— Sampai 11.03 Wib, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung sebutkan sembilan meninggal dunia dan 40 korban dirawat di rumah sakit.

Itu dampak pemboman pada tiga gereja di Surabaya terkait peristiwa pemboman ini, Ikatan Wartan Online (IWO) tegas mengatakan aksi teroris itu tak beradab.

“Maka mereka yang melakukan tindakan teror dan mereka yang berada di belakangnya sebagai pendukung dan pembela tindakan terorisme, sama bedebahnya dengan para teroris itu sendiri,”ujar Ketua Umum IWO Jodhi Yudono, Minggu 13/5 lewat pesan whatshap diterima media ini.

IWO mengutuk keras tindakan teror yang terjadi di  tiga gereja, Surabaya, Jawa Timur, melalui bom bunuh diri.

“Kami lihat kejadian ini terjadi upaya bunuh diri,” ujar kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Surabaya, Minggu 13/5.

Menurut Jodhi entah apa yang sesungguhnya mereka kejar dan tuju? Sorga? Jangan-jangan sorga yang mereka tuju tak sama dengan sorga kita sekalian, kendati mereka mengaku seagama dengan kita.

Maklumlah, bukankah agama kita mengajarkan kasih sayang kepada sesama, seperti yang juga diajarkan Allah melalui Nabinya? Bismillahirrahmanirrahim.

Bukankah Tuhan mengajarkan kepada mahluknya untuk menebarkan cinta kasih di muka bumi?

Bukankah Yang Maha Hidup mengutuk setiap tindakan bunuh diri dan tentu saja mengutuk tindakan membunuh sesama?

“Tapi begitulah, tiap kali terjadi tindakan teror dengan bom atau senjata lainnya, benak saya senantiasa bertanya, di mana sebenarnya alamat sorga mereka?,”ujarmya

Adakah mereka akan dijemput bidadari berparas elok seperti yang dijanjikan oleh Tuhan?

Akankah mereka menempati Istana yang pada halamanya terhampar taman indah dengan pohonan penuh buah segar dan di bawahnya mengalir dan berkelok sungai madu?

“Kawan-kawan IWO di mana pun berada, tindakan teror dalam segala bentuknya, adalah pengingkaran terhadap perjuangan kita, perjuangan IWO yang memiliki spirit Membangun Peradaban dan Kemanusiaan,”ujar Jodhi.

Maka haram bagi kita kini dan nanti memberikan panggung kepada mereka yang berniat memecah belah kita sebagai bangsa yang akan berujung pada penghancuran nilai-nilai kemanusiaan kita.

“Keterbukaan kita, kesabaran kita, selama ini, ternyata telah dimanfaatkan oleh mereka yang ternyata lebih mementingkan kelompok mereka sendiri yang akan membangun tatanan kehidupan versi mereka yang antitoleransi dan antipersahabatan sesama mahluk,”ujarnya.

Kata Jodhi Cukup sudah pelajaran yang kita dapat dari mereka mengenai kekejaman dan angitoleransi.

“Kini saatnya kita menutup halaman media kita buat mereka dan mengisinya dengan berita-berita yang menyejukan, berita-berita yang memulyakan kemanusiaan,”ujarnya. (rilis: iwo)