Sippp Dechh, Yul Anwar-Mahyeldi Mendadak Jadi Petani di Punggasan

oleh -241 views
oleh
241 views
Mahyeldi dan Rusma Yul Anwar dinPunggasan lakukan panen apdi organik, Minggu 15/8-2021. (foto: dok/reg)

Painan, — Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi dan Bupati Pessel Rusma Yul Anwar mendadak menjadi perani saat kunjungan kerja gubernur ke Punggasan Air Haji Minggu 15/8-2021.

Gubernur bersama Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, melakukan panen perdana padi organik di Nagari Padang XI Pungasan, Kecamatan Linggo Sari Baganti.

Panen perdana dilakukan Bupati Rusma Yul Anwar bersama Gubernur Mahyeldi, menandai dimulainya panen pada lahan seluas 10 hektar, yang penanaman padi dengan sistem organik tanpa menggunakan pupuk kimia.

Meskipun demikian hasilnya tidak kalah dengan penanaman dengan siatem lain. Diperkirakan padi dengan sistem organik ini menghasilkan 5,7 ton per-hektar.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, menyatakan dukungannya terhadap langkah petani padi organik di Nagari Padang XI Pungasan, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan, yang menggalakkan tanam padi dengan sistem organik.

Menurutnya, tanam padi sistem organik tanpa bahan kimia, selain sangat diminati masyarakat modern di pasaran, juga bagus untuk kesehatan berfampak baik bagi lingkungan.

“Padi hasil tanam sistem organik selain baik dari aspek kesehatan juga bagus untuk menjaga keseimbangan lingkungan,”kata Mahyeldi.

Menurut Mahyeldi, tanam padi dengan sistem non organik agar terus digalakkan, karena minat petani memanfaat pupuk organik dinilai masih rendah.

Sebagaimana diketahui berdasarkan data dari total luas bahan baku sawah Sumbar sebesar 194.281,79 Ha, baru 311,187 Ha atau sebesar 0,16 persen dari total luas baku lahan sawah yang telah dibudidayakan secara organik.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Bungo Padi, Nagari Padang XI Pungasan, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Afendi, meminta pemerintah agar membangunkan saluran irigasi permanen sehingga pertanian organik ini bisa berkembang.

“Dalam menggiatkan tanam padi dengan pupuk organik sering dihadapkan pada permasalahan irigasi, karena belum ada irigasi yang permanen. Untuk itu kami harapkan pemerintah membangun irigasi permanen,” kata Afendi.

Selain kendala irigasi, Afendi, juga berharap dibangun jalan usaha tani, karena kini biaya produksi padi tinggi akibat sulitnya transportasi.

Menanggapi keluhan petani tersebut, Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar, mengungkapkan, bahwa pihaknya akan berupaya pembangunan irigasi tersebut.

Akan tetapi, lanjut bupati, masyarakat harus mampu membebaskan lahan, karena lahan sering menjadi kendala dalam pelaksanaan pembangunan.

“Kalau pembebasan lahan nanti sudah tuntas, kami bersama pemerintah provinsi akan membangun irigasinya,” ujar Rusma. (reg)