SMP DEK Komit dengan Misinya Lahirkan Anak Unggul dalam Intelegensi , Spritual dan Emosional

oleh -457 views
oleh
457 views
Sehat itu menjadi penting dan utama di SMP DEK, komit dengan misi ciptakan tunas bangsa unggul. (foto: dok/bie)

Padang,—-Masuk Lobinya terpampang lah berbagai tulisan bijak untuk memotivasi semua siswa sekolah, terus ruangan yang tak banyak sekat. Masuk dari gerbang langsung ke lobi. Beberapa langkah berjalan, di bagian belakang juga terbuka lepas. Ada hembusan angin langsung dari luar meski tanpa kipas angin dan AC.

“Ini labor komputer,” kata Prawira Salim,  Koordinator Bidang Kurikulum dan Pemograman  SMP DEK, sembari membuka pintu salah satu ruangan yang terhubung langsung ke lobi.

Tak ada aktivitas Proses Belajar Mengajar (PBM) saat itu, namun ada tiga orang pelajar berada di ruangan tersebut. Mereka sedang menekuni layar komputer di hadapannya, lalu berhenti sejenak dan menyambut Priwara Salim serta  penulis dengan sapaan yang ramah. Mereka mempertemukan kedua telapak tangan antara dari dan dada, pertanda memberi salam.

Salam yang mereka berikan adalah bagian dari upaya psyical distancing. Tidak bersentuhan dulu. Wabah Korona membatasi ruang gerak semua orang, sehingga ketaatan pada upaya menjaga jarak, mematuhi protokol kesehatan menjadi bagian penting saat ini.

Sekolah di Jl A.R  Hakim, No 63, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, berupaya memberikan suasana nyaman dalam proses belajar mengajar, sehingga diharapkan anak-anak kami berkualitas, berbudaya, berwawasan global, kompetitif dan peduli pada lingkungan demikian Gafar Salim, pendiri sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan Dedikasi Edukasi Kualiva (DEK), Kamis 18/6 kemarin.

Suasana belajar yang nyaman itu pula kemudian memacu semangat pelajar SMP DEK untuk berprestasi. Mereka berprestasi di ekstra kurikuler, juga memiliki prestasi hebat di bidang kurikuler. Pernah meraih rangkai I SMP swasta se-Kota Padang, peringkat terbaik II SMP se Kota Padang, dan peringkat ke V se-Sumatera Barat.

Lalu, adakah yang lebih spesifik di sekolah ini? “Kami memberikan proses belajar mengajar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang terus berkembang,” kata Prawira Salim.

Menurut Prawira Salim, sekolah yang dikelolanya menggunakan program digital. Sebelum serangan Wabah Covid-19, para peserta didik dan guru pernah melakukan proses belajar dari rumah. Tak perlu datang ke sekolah.

Metode yang dipakai, Flip Learning. Menggunakan modul, buku digital dan konten interaktif. Penggunaan metode ini memungkinkan pelajarnya mengulang materi tersebut tanpa ada yang tertinggal karena diputar dalam bentuk konten video.

“Peserta didik belajar dari rumah secara online, mereka dituntut untuk melakukan interaktif dan kreatif dalam belajar dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan,” katanya.

Saat ini, sudah disiapkan  empat studio baru untuk mendukung konten materi. Satu studio yang ada sudah terlalu padat. Tak hanya guru yang mengolah materinya, tetapi semua pelajar sekolah tersebut boleh memanfaatkan. Beragam fasilitas teknologi yang dimiliki sekolah ini, tidak menyebabkan biaya pendidikannya tinggi, sehingga menepis ketakutan bahwa biaya di SMP DEK mahal.

Menurut Prawira Salim, teknologi digital yang kini digunakan  banyak orang, disaat  Covid-19 melanda sehingga memaksa orang bekerja dan belajar dari  rumah,  sebenarnya sudah digunakan di sekolah ini sejak 2016. Kini  pihak sekolah terus mengembangkannya.

Ketika kini guru dibanyak sekolah kewalahan membuat bahan ajar untuk daring, Prawira Salim menyebutkan, guru-guru di sekolahnya sudah terbiasa. Proses belajar mengajar lebih praktis dan para guru pun bisa berinovasi sehingga merangsang pola pikir peserta didiknya menjadi lebih baik lagi.

“Tahun ajaran ini, teknologi pembelajaran yang kita kembangkan semakin lebih baik lagi. Kami akan selalu berinovasi, sebab pengguasaan teknologi yang lebih baik akan menjadi salah satu upaya untuk menuntun langkah anak-anak bangsa di masa depan,” katanya sekaligus menyebutkan, harapan tersebut sejalan dengan misi yang dicanangkan di SMP DEK.

Misinya, membantu peserta didik agar unggul dalam intelegensi, spritual dan emosional. Menghasilkan peserta didik yang memiliki kepribadian luhur, terampil dalam memanfaatkan dan mengembangan Iptek serta memiliki daya saing dalam kehidupan bermasyarakat.

Misi tersebut sekaligus menjawab tanda tanya, sekolah ini bukanlah sekolah didasarkan pada agama tertentu, tidak  berdasarkan suku bangsa tertentu. Terbuka untuk umum. Jika ada pelajarnya yang berbeda agama, sekolah memfasilitasi pendidikan agama sesuai dengan ajaran yang dianut masing-masing pelajar.

Disaat percakapan masih berlangsung, tiba-tiba terdengar suara azan dari masjid terdekat.  Prawira Salim menjelaskan, salat bisa dilaksanakan di masjid milik masyarakat setempat yang berada di belakang sekolah. Akses ke masjid dibatasi pintu gerbang yang selalu dibuka menjelang waktu salat. Bisa juga dilaksanakan di musala yang ada di sekolah.

Semua warga sekolah ini, memahami bahwa komunikasi, saling menghargai, komitmen, kerjasama dan inovasi adalah jalan lapang untuk melangkah menjadi lebih baik dimasa depan. (kutip dari rakyatsumbar)