Solsel Wajibkan Test PCR terhadap Penyelenggara Pemilu, 1037 sample Diperiksa, 5 Positif Covid-19

oleh -242 views
oleh
242 views
Pjs Bupati Solsel tak mau tanggung-tanggung memutus mata rantai covid-19 di daerah penugasannya, Kamis 26/11 (foto: dok)

Solsel,—Pjs Bupati Solok Selatan (Solsel) Jasman pastikan daerahnya tidak memberlakukan rapid test dalam menangani dan memutus mata rantai covid-19, termasuk untuk penyelenggara Pemilu.

“Kita di Solsel untuk memutus mata rantai hanya merekomendasikan test PCR/Swab, tidak rapid test. ,”ujarnya Kamis 26/11 kepada media melalui telpon.

“Hasil laboratorium Diagnostik Riset dan Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand pimpinan Dr Andani Eka Putra, Allhamdulillah positif covid Solsel sangat rendah dibandingkan jumlah sample spesimen PCR yang diperiksa. Artinya testing rate kita tinggi dan positivity rate kita terendah di Sumbar,” ujar Jasman.

Data hari ini, dari 1.037 sample spesimen KPPS yang dilakukan test PCR, terkonfirmasi 5 orang positif terinfeksi covid-19.

“Dari 1.037 orang anggota KPPS yang kita periksa, terkonfirmasi sebanyak 5 orang positif terinfeksi covid-19. Saya tadi langsung perintahkan Kadis Kesehatan Solsel untuk segera tracking, tracing dan segera mengisolasi yang bersangkutan. Hal ini bertujuan agar jangan menularkan kepada yang lain,” ujar Jasman.

Solsel kata Jasman, terus berjibaku dan berkomitmen penuh melakukan berbagai upaya menahan meruyaknya covid-19. Pihaknya terus melakukan sosialisasi dan menerapkan masif protokol kesehatan.

“Hal ini kita buktikan dengan adanya pembentukan Nagari Tageh bersama Dr. Andani dan dibantu oleh NDC Unand dibawah koordinatornya Dr. Eri Gas Ekaputra. Target di tahun 2021 seluruh nagari adalah nagari tageh di Solsel,”ujarnya. (own)