Sosialisasi Terhadap Peternak Ayam Mengenai Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler Fase Stater Yang Baik Dan Benar

oleh -292 views
oleh
292 views
Penulis mahasiswa peternakan yang melakukan sosialisasi dan survey di tempat KKN PPM UNAND di Pasaman Barat. (dok)

Oleh: Dimas Sayuki dan Adania Azzikra

Mahasiswa S1 Prodi Peternakan, Fakultas Peternakan UNAND

MAHASISWA Unand lakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Andalas (KKN-PPM UNAND) di Kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat yang dilaksanakan pada bulan Juli- Agustus tahun 2022 terhitung selama 32 hari.

25 mahasiswa yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 15 orang perempuan bersinergi untuk menyamakan suhu membangunnagari. Mahasiswa dalam bimbingan Dr. Khairani, SH., MH melakukan berbagai program kerja sesuai dengan bidang ilmu yang telah dipelajari selama pembelajaran di kampus.

Selain membantu kegiatan dan program yang tengah dan akan dilaksanakan oleh Nagari, mahasiswa juga melaksanakan kegiatan program kerja sesuai dengan bidang keahliannya.

Mahasiswa Fakultas Peternakan Unand dalam hal ini melakukan kegiatan Survei dan Sosialisasi Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler masa Starter langsung ke kandang ternak yang berada di Jorong Koto Pinang, Kecamatan Ujung Gading, Kabupaten Pasaman Barat.

Kegiatan ini dilakukan akibat adanya keluhan dari masyarakat terutama peternak ayam broiler dikarenakan hasil panen yang kurang maksimal baik itu dari bobot ayam dan juga jumlah ayam.

Fase pemeliharaan ayam starter merupakan fase yang sangat kritis karena akan sangat menentukan hasil akhir dari ayam yang dipelihara, manajemen pemeliharaan ayam harus sangat diperhatikan baik dari segi lingkungan hidup maupun nutrisi pakan,

Ayam broiler fase starter membutuhkan jumlah kadar protein pakan yang lebih tinggi dibandingkan ayam di fase grower maupun layer, ayam periode starter membutuhkan protein 21-23% dan energi 2.900-3.200 kkal/kg didalam pakannya, jika pada fase ini pemeliharaan ayam uruk maka kualitas ayam yang dihasilkan dimasa panen akan jelek.

Dari pengamatan dan diskusi yang dilakukan ditemukan permasalahan yakni kurang pemahaman peternak terkait waktu pemberian pakan fase starter ini, sehingga ayam mengalami pertumbuhan yang lambat diakibatkan tulang, organ pencernaan serta massa otot tidak berkembang dengan baik diakibatkan kandungan pakan yang tidak sesuai dan tidak menunjang pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler itu sendiri.

Selama sosialisasi ini berlangsung para peternak mendengarkan dengan seksama serta menyampaikan berbagai pertanyaan terkait manajemen pemeliharaan ayam broiler.

Para mahasiswa peternakan yang bernama Dimas Sayuki dan Adania Azzikra memberikan pemeparan dan penjelasan dengan rinci terkait apa yang telah mereka pelajari selama pembelajaran di kampus.

Diharapkan kegiatan ini mampu menambah pengetahuan dan wawasan para peternak sehingga dapat menghasilkan panen sesuai dengan target yang diharapkan dan terhindar dari kerugian akibat kesalahan manajmen pemeliharaan.(analisa)