SPH Belum Jadi RS Rujukan Covid-19, Tapi tetap Siap Tangani PDP Ringan

oleh -837 views
oleh
837 views
SPH kampanyekan ajakan “Masyarakat tetap di rumah untuk kami. Kami berkerja untuk masyarakat”, Senin 23/3 (foto: dok/sph)

Padang,—-Beri kami semangat, patuhi apa yang telah anjurkan seperti sosial distancing, tetap di rumah , tidak usah bepergian ke luar kota dulu, jaga stamina dengan istirahat yg cukup serta makan yang baik dan berimbang,”itu penggalan ajakan Direktur Semen Padang Hospital (SPH) dr Farhaan Abdullah Senin 23/3 kepada berbagai media di tengah wabah birus corona.

Terus terang sejak dua minggu belakangan awak medis dan dokter di Sumbar terutama di RS M Djamil terus berjibaku sebagai garda terdepan menangani pasien PDP maupun ODP Covid-19 meski dengan ketterbatasan dan sarana prasarana yang minim.

”Kami dokter dan para medis adalah insan profesional yang tetap mengedepankan kemanusian, meski karena virus corona ini, di Indonesia telah enam dokter di berbagai kota meninggal dunia akibat langsung  atau tidak langsung memghadapi wabah virus corona ini, kami tidak surut karena alasan profesi, mereka yang mendahului kami adalah pahlawan bagi profesi kami,”ujar Farhaan lagi.

Selain itu terkait gencarnya menghadang virus corona di Sumbar, Farhaan mengatakan sampai Senin ini berdasarkan SK Gubernur dan penetapan Kemenkes RI hanya ada dua rumah sakit sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Sumbar.

”Baru dua, RS M Djamil Padang dan RS Achmad Mukhtar Bukittinggi, SPH belum tapi kami tetap melayani dan menyiapkan segala sesuatu, jika ditemukan pasien bergejala Covis-19 maka kami akan rujuk ke M Djamil Padang.”ujar Farhaan.

SPH kata Farhaan telah menyiapkan 22 tempat tidur untuk pasien PDP ringan.

”Sebagai rumah sakit milik PT Semen Padang menjadi  supporting hadapi Covid-19, kita siap, dan saat ini tengah menyiapkan ruang isolasi. Sementara APD , masker N 95 Pemko berjanji membantu mencarikan, minimal SPH butuh 500 stel APD lengkap dna 200 boc N95,”ujar Farhaan.

Saat ini kata Farhaan, memang Sumbar belum menjadi red zona karena belum ditemukan pasien positif corona.

”Tapi kita semua tidak boleh lengah, saat ini harus dilakukan planning dan aksi untuk menyiapkan segala sesuatu termasuk sudah disiapkan satu rumah sakit khusus menangani Corona Virus ini, sebab cepat atau lambat Covid-19 pasti menyasar Sumbar,”ujarnya.

Terkahir dr Farhaan Abdullah mengajak masyarakat untuk meningkatkan pola hidup bersih dan sehat.

1. Mengurangi aktivitas masyarakat di luar rumah apapun istilahnya, baik pendidikan atau pekerjaan

2. TNI/Polri harus turun tangan dg tegas terhadap masalah lalu lintas warga sambil meningkatkan promkes

3. Meningkatkan kapasitas Deteksi dini dg gold standart yaitu RT-PCR sehingga PDP, nakes dan ODP dapat diperiksa.

4. Penyiapan fasilitas utk tenaga medis, seperti APD, obat dll melalui provincial storage

5. Karantina utk kelompok ODP yg dilakukan secara tersistem di setiap kabupaten/kota

6. Penutupan provinsi secara parsial, sambil menyiapkan Subsidi bahan makanan terhadap masyarakat terdampak

7. Kontijensi plan jika kasus meningkat dg menjadikan beberapa RS sbg RS covid Provinsi dan didukung tenaga dan alat oleh RS non Covid. RS covid bertugas merawat pasien covid dan PDP. (own)