Suasana Sabak Melepas Tiga Komisioner KPU Purna Bakti

oleh -1,286 views
oleh
1,286 views
Suasana haru tak terhindarkan saat pisah sambut melepas tiga komisioner KPU ke masa purna tugas, Kamis 7/6 di Hotel Pangeran Beach. (foto: rom)

Padang,—Suasana sabak (air mata berlinang,red) terasa saat melepas tiga tokoh penyelenggara Pemilu karena habis periode jabatannya.

“Bapisah bukanyo Blbacarai” itu ucapan berat dari Ketua KPU Sumbar Amnasmen yang periode sebelumnya bekerjasama dengan Mufti Syafrie, Fikon dan Nurhaida Yetti ketika melepas ke purna tugas, Kamis 7/6 malam di Hotel Pangeran Beach Padang.

Amnasmen didampingi komisioner periode 2018-2023 Yanuk Sri Mulyani, Gebril Daulai, Izwaryani, Nova Indra serta seluruh ketua dan anggota KPU kab/kota serta sekretaris KPU kab/kota Sumatera Barat dan seluruh sekretariat KPU Sumbar.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Mufti, Fikon, dan Nurhaida Yetti dalam penyelenggaraan Pemilu di Sumatera Barat. Saya banyak belajar dari Pak Mufti selama menjadi anggota KPU Sumbar,”ujar Amnasmen.

Amnasmen menambahkan, selama periode kami dari 2013-2018 banyak ragam suka dan duka selama proses penyelenggaran Pemilu di Sumatera Barat.

Suasana semakin berat saat Ketua KPU Sumbar Amnasmen menyerahkan PIN Emas KPU untuk tiga komisioner purna bakti itu.

Bahkan saat bersalaman bayak staf KPU tak kuasa menahan haru. “Liek liek juo kami pak (lihat-lihat juga kami di kantor pak),”ujar Romel saat bersalaman dengan Mufti.

Mufti Syarfie, Komisioner KPU Sumbar tiga periode, bapisah bukannyo bacarai, meski sudah purna tugas, Kamis 7/6 (foto: rom)

Mufti Syarfie memang menjadi ikon lembaga penyelenggara Pemilu di Sumbar, sejak rejim.penyelenggara Pemilu diberikan UU kepada KPU, Mufti merupakan ketua KPU periode pertama dan menjadi komisioner pada dua periode berikutnya.

Mufti pada sambutannya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh ketua dan anggota KPU kab/kota, Sekretaris KPU kab/kota serta Sekretariat KPU Sumbar yang telah menjadikan penyelenggaraan pemilu yang baik serta menjadi rujukan bagi daerah lain.

“Selama tiga periode di KPU Sumbar banyak ilmu dan pemahaman yang dapat diambil dalam pelaksanaan proses Pemilu atau Pilkada di Sumbar”ujar Mufti

Mufti juga menambahkan, mohon maaf yang tak terhingga untuk semua ketua dan anggota KPU kab/kota sekretaris KPU kab /kota dan seluruh sekretariat KPU Sumbar serta yang disekretariat di kab/kota.

“Saya termasuk orang yang keras dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu atau pun Pilkada. Saya berharap bagaimana menghasilkan Pemilu atau Pilkada yang berkualitas di Sumbar” ujar Mufti..

Bak biduk lalu kiambang bertaut, Fikon berharap KPU terus berdedikasi untuk menjadikan Pemilu berkualitas dan berintegritas di Sumbar.(rian)