Limapuluh Kota,—-Muhammad Rahmad, Calon Bupati Limapuluh Kota berpasangan dengan Asyirwan Yunus mengaku merasakan kerepotan masyarakat menghadapi anak-anaknya melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
”Saya tahu bagaimana dunsanak di Linapuluh Kota repot dan susah menghadapi PJJ atau belajar daring saat pandemi ini,”ujar M Rahmad.
Tapi kondisi wabah memang mesti dijalani untuk keselamatan kita semua. Untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tengah pandemi covid-19 ini, Bakal Calon (Balon) Bupati Limapuluh Kota, M. Rahmad segera memasang Hotspot Wi-fi gratis di seluruh nagari yang ada di daerah itu secara bertahap.
“Pemasangan Wi-fi perdana akan dimulai September ini di beberapa nagari sebagai percontohan atau ujicoba. Kami berharap, ujicoba ini memberikan manfaat kepada masyarakat,”ujar M. Rahmad, Kamis 10/9.
M Rahmad mengatakan pada tahap pertama ini pemasangan akan dimulai di nagari yang memiliki akses jaringan telepon. Sedangkan untuk nagari yang belum memiliki jaringan telepon, M.Rahmad akan menjadikan ini program prioritas pembangunan daerah bersama pasangannya Asyirwan Yunus.
“Internet Gratis ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi siswa dan masyarakat yang memerlukan akses ilmu pengetahuan melalui dunia digital,” sebutnya.
Hal ini, sambungnya sejalan dengan cita-cita Rahmad-Asyirwan yang akan menjadikan kembali Kabupaten Limapuluh Kota sebagai pusat pendidikan terkemuka di Sumatera Barat.
Sedangkan terkait dengan isi internet yang negatif, pihaknya akan memastikan kepada provider Telkom untuk memberikan layanan internet bersih atau hanya bisa di akses untuk hal yang positif saja.
“Artinya, masyarakat akan leluasa mengakses informasi positif, sedangkan hal-hal yang negatif akan terblokir atau tidak bisa diakses,” kata Balon yang diusung partai Gerindra, Hanura dan PKB ini.
Selain itu, ia meminta dukungan dari seluruh masyarakat di Limapuluh Kota untuk program yang dinamakan Nagari Digital ini, karena tanpa dukungan masyarakat, program ini tak akan berjalan dengan baik.
“Untuk pemasangan di nagari, saya akan berkonsultasi dengan wali nagari, niniak mamak, alim ulama nagari terlebih dahulu. Apakah dipasang di sekitar kantor wali nagari atau disekitar masjid nagari,” sebutnya.
Sebab, menurut Rahmad pada dua tempat ini masing-masing ada manfaatnya tersendiri. Jika dipasang disekitar kantor wali nagari, masyarakat akan makin mudah berhubungan dengan layanan publik di nagari. Pelajar juga akan makin dekat dengan pemerintahnya.
“Jika dipasang disekitar komplek masjid nagari, juga akan memberikan dampak positif. Pelajar akan rajin shalat lima waktu, minimal zuhur, ashar, maghrib dan isya di masjid nagari sembari memanfaatkan akses internet gratis,” sebutnya.(rimis: mray)
