Sultan B Najamudin; Pers Harus Tetap Menjadi Lilin Dalam Kegelapan.

oleh -1,110 views
oleh
1,110 views
Sultan B Najamudin mengatakannPers Harus Tetap Menjadi Lilin Dalam Kegelapan. (doc)

Jakarta – Berkenaan dengan Hari Pers Nasional (HPN) yang ke-75 diperingati setiap tanggal 09 Februari diharapkan Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin sebagai momentum untuk mengulas penghayatan jati diri insan pers dan media dalam peran-peran jurnalisme.

“Saya mengucapkan selamat hari pers Nasional, semoga peran-peran jurnalisme kita tetap berjalan melalui gerak literasi kepada masyarakat dalam menjaga keberlangsungan kehidupan kebangsaan kita”, tuturnya.

Senator muda tersebut juga menegaskan bahwa Indonesia sebagai penganut paham sistem demokrasi sangat membutuhkan peran pers serta media untuk mengambil peran sebagai alat kontrol bagi pemerintah. Dengan demikian pers melalui media massa berkewajiban dalam memberi masukan, mengkritik, serta mendobrak berbagai kebijakan yang dihasilkan oleh lembaga eksekutif, legislatif maupun yudikatif.

Dalam keterangan resminya Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin juga menyampaikan harapan kepada insan pers agar mampu menjadi benteng edukasi publik terhadap informasi serta pemberitaan yang tidak memiliki sumber kebenaran, terkhusus kaitan dengan isu-isu Pandemi yang beredar luas di dunia Maya atau sosial media.

Menurutnya selama beberapa tahun terakhir terjadi perkembangan kehidupan jurnalistik secara global, dimana fungsi tradisional jurnalisme itu sendiri akan terkikis dengan kemajuan “masyarakat informasi”.

Dan melihat fenomena dari pasokan berita langsung oleh televisi satelit dan jaringan komputer, ledakan informasi dan meningkatnya otonomi komunikasi warga, layanan publik yang lebih sedikit dan eksploitasi media yang lebih komersial semuanya menunjukkan bahwa jurnalisme kritis menghadapi banyak tantangan.

“Kita menghadapi banjir informasi yang secara kebenarannya belum terverifikasi. Sedangkan dengan lemahnya literasi yang dimiliki pembaca membuat semua informasi  yang didapatkan akan dikonsumsi mentah-mentah secara massal. Maka dari itu tugas tradisional jurnalisme saat ini harus bergeser dari sekedar mengumpulkan informasi dalam sajian berita dan fakta, akan tetapi sudah harus mampu menciptakan arah arus informasi sosial (mobilisasi) dan menghadirkan diskursus publik yang produktif (edukasi)”, tambahnya.

Sultan B Najamudin juga meminta kepada seluruh insan pers untuk dapat mengambil peran besar dalam menghadapi Pandemi global Corona Virus Desease yang menimpa kita.

“Pers harus menjadi lilin dalam kegelapan, maka dengan situasi Pandemi yang terjadi, kita sangat berharap betul peran pers mampu menginspirasi kebangkitan bersama, terkhusus dalam  mengedukasi masyarakat dalam menangkal hoaks yang mengakibatkan terjadinya kesesatan informasi diruang publik tentang Covid-19”, ujarnya.

“Masyarakat jangan ditakut-takuti lagi oleh berita bohong tentang vaksin yang sedang digarap serius oleh pemerintah. Pers harus menyampaikan rasa optimisme serta kebermanfaatan tentang vaksin yang akan diberikan kepada seluruh masyarakat. Sebab, peran pers sangat vital dalam menunjang berhasil tidaknya program vaksinasi tersebut”, pinta Sultan.

Senator yang berasal dari daerah pemilihan provinsi Bengkulu ini juga menambahkan agar pers tetap terus mengawal hal-hal tekhnis dilapangan dalam proses percepatan skema herd immunity (kekebalan komunal) melalui vaksinasi yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah.

Sebagai penutup, pria jebolan HIPMI tersebut mengungkapkan keinginannya terhadap peran pers untuk mampu menjadi akselerator dalam kebangkitan melawan pandemi.

“Kita menginginkan pers dapat berperan lebih pada kondisi krisis saat ini, terutama peran dalam menyatukan, mengkonsolidasikan, merangkul, menyadarkan serta mengajak semua elemen  dimasyarakat agar pro aktif dalam mendukung pemerintah menghadapi Pandemi, juga sisi lain mampu menjadi daya dukung bagi masyarakat luas untuk tetap kritis dengan melakukan pengawasan terhadap program pemerintah (vaksinasi, protokol kesehatan) demi keberhasilan dalam menghadapi Pandemi Covid-19”, tutupnya. (ril.setjen)