‘Sumbar Berubah…’ Kata Megawati, Guspardi: Perubahan Keniscayaan

oleh -146 views
oleh
146 views
Guspardi sebut perubahan itu kebiscayaan, pidato Bu Megawati ujud kegelisahannya saja, Kamis 13/2-2022. (dok)

Jakarta,— Ibu Megawati pada pidato sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan kembali menyentil soal Sumbar sekarang berubah. Pidato Bu Megawati itu pun viral, menimbulkan pro dan kontra di Sumbar.

Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Guspardi Gaus pun menilai apa yang disampaikan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri soal Sumbar yang dikatakan sudah berubah merupakan bentuk kepedulian beliau sebagai putri daerah.

“Itu real kegundahan dan kekhawatiran Bundo Megawati. Tapi soal hilangnya tradisi musyawarah (kelembagaan) ninik mamak tidak benar 100 persen di ranah minang. Meskipun tidak bisa dinafikan ada perubahan di Sumatera Barat seiring perkembangan zaman dan itu adalah sesuatu keniscayaan,” ujar Guspardi Gaus Kamis 14 Januari 2022 malam.

Kendati begitu, kata politisi nasional PAN asli putra Sumbar ini, peranan ninik mamak masih memegang peran sentral dalam sejumlah bidang kehidupan.

“Begitupun Filosofi ” Adat Basandi Syara’,  Syara’ Basandi Kitabullah” tetap lekat dalam kehidupan masyarakat,”ujar Guspardi.

Dalam beberapa kesempatan, Mega dan PDI Perjuangan kata Guspardi memang kerap menyinggung Sumbar dan yang terkini disampaikan saat memperingati hari ulang tahun  PDIP ke 49. Sejumlah pihak menilai jika hal itu tak lepas dari PDI Perjuangan yang tak pernah menang dalam setiap ajang pemilu di Sumbar.

Menurut Guspardi, Bundo Mega dan jajarannya dapat menjadikannya sebagai  otokritik dan harus mempelajari psikologi orang Minang.

“Silakan Ketum atau jajaran pengurus untuk melakukan otokritik, kajian, kenapa orang Minang itu kurang dekat, kurang menyalurkan aspirasi politiknya ke PDI Perjuangan,” ungkap Guspardi Gaus.

Legislator asal Dapil Sumbar II pada pemilu 2019 ini menegaskan, pada hakekatnya masyarakat Minang itu sangat terbuka.

“Kalau Bundo Mega memahami kultur budaya Minang dan pendekatan yang dilakukan Parpolnya dengan budaya Minang dan berkenan serta diterima  masyarakat Minang, saya yakinkan PDI Perjuangan bisa menjadi partai besar bahkan tidak mustahil jadi pemenang di Sumbar,”ujar Guspardi.

Selanjunya, menang atau tidaknya, diterima atau tidaknya satu Parpol di daerah tergantung tokoh Parpol itu sendiri di daerah. Sebab, Parpol kata Guspardi harus menempatkan kader yang bisa memahami kondisi sosiologis masyarakat setempat.

Sejarah mencatat di Sumatera Barat silih berganti  sejumlah partai berhasil menguasai suara di Sumbar dalam beberapa tahun terakhir. Seperti PAN, PKS, Demokrat, dan kini Gerindra.

“Orang Minang tidak fanatik kepada satu partai. Mana yang betul-betul menyalurkan aspirasi politiknya untuk kepentingan bangsa dan negara, kemakmuran, penegakan hukum. Orang minang suka yang semacam itu,”ujar Guspardi.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kembali menyinggung provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang menurutnya sudah berbeda dari yang ia kenal.

Mega menilai sejumlah adat budaya warga Minangkabau seperti Ninik Mamak mulai tidak nampak lagi oleh warga Sumbar.(faj)