Suntikan Modal APBD tak Berarti, Genius Umar: Diberi Amanah Insya Allah FaGe Benahi untuk Majukan BUMD

oleh -314 views
oleh
314 views
Genius Umar punya formula jitu benahi dan majukan BUMD Sumbar yang sering merugi. (foto: dok)

Padang– Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus menyimpan banyak masalah.

Padahal, hampir tiap tahun, BUMD-BUMD ini mendapat suntikan dana, tapi tetap saja mengalami kerugian. Berharap untung eee malah buntung.

Dari 9 BUMD milik Pemprov Sumbar, hanya tiga saja yang memberikan profit kepada daerah dan memberikan pelayanan yang cukup baik pada masyarakat.

Melihat kondisi tersebut, Sejumlah Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumbar dalam debat bertema ‘Adu Strategi Pengembangan BUMD’ yang ditayangkan PadangTV Rabu lalu menguraikan bahwa persoalan mendasar yang jadi penyebab meruginya sejumlah BUMD tersebut.

Benang merahnyya mungkin penempata orang-orang yang tidak kapable dalam pengelolaannya.

BUMD hanya dijadikan ladang kerja untuk tim-tim sukses dan kerabat-kerabat penguasa, tanpa melihat kompetensinya.

“Inilah salah satu penyebab, kenapa BUMD-BUMD kita tak bergerak karena pemilihan oprang-orang yang mengelolanya tidak berdasarkan kapabelitas, tapi berdasarkan kedekatan. Apalagi nyaris kita lihat, tanpa adanya evaluasi dari kinerja direksi dan komisarisnya. Kalau sudah begini, berapa pun suntikan dana yang diberikan, dia akan merugi terus,” tegas Cawagub Sumbar, DR. Genius Umar diskusi yang dipandu oleh Pemred PadangTV, Nasrian Bahzein.

Diuraikan Genius, secara keilmuan, ada dua hal yang mendasari pengelolaan BUMD yakni administrasi negara dan administrasi niaga. Administrasi negara digerakkan oleh pemerintah dan administrasi negara digerakkan oleh swasta.

“Irisan dari kedua ini adalah di mana pemerintah negara bergerak ketika ada suatu jasa ekonomi yang bergerak tapi tidak diurus oleh swasta. Artinya, perusahaan negara digerakkan tidak saja untuk kepentingan profitnya tapi juga pelayanan publik,” ungkap Genius, doktor alumni Universitas Gajah Mada (UGM).

Genius Umar Cawagub ditetapkan pleno KPU Sumbar beberapa waktu laku berpasangan dengan Cagubnya Irjen Pol Fakhrizal dengan nomor urut dipilih pada pleno KPU itu nomor 3.

Menurut Genius Umar usaha dilakukan BUMD tidak sama dengan swasta berbisnis. Usaha yang dilakukan oleh BUMD harus usaha-usaha yang tidak digerakkan oleh swasta sehingga tidak terjadi miss antara perusahaan swasta dan perusahaan negara.

“Jika amanah diberikan kepada FaGe (Fakhrizla-Genius Umar,red). Insya Allah BUMD punya Pemprov Sumbar bergekit dan beri kontirbusi kepada APBD,”ujar Genius Umar.

Mengpa pemerintah turun gangan berbisnis kuncinya tetap pelayanan publik. Genius Umar mencontohkan, ketika bis kota yang dikelola oleh swasta tidak bergerak, maka pemerintah hadir mengatasinya dengan membentuk BUMD yang bergerak di bidang transportasi seperti yang dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta dengan menghadirkan Transjakarta, agar pelayanan publik tetap bisa terus berjalan. Namun tetap tidak mengeyampingkan profitnya.

“Jadi, fungsi utama BUMD untuk pelayanan publik, namun fungsi ekonomi yang diharapkan dapat memberikan pemasukan bagi daerah juga harus dilakukan,” papar Genius.

Di mana-mana, usaha-usaha nyang dkelola BUMD juga tetap memikirkan market value, meski dalam berbisnis tidak sama dengan swasta berbisnis. Karena ada faktor pelayanan publik yang juga harus diutamakan.

“Tapi ingat binis dikeloa pemerintah kewat BUMDnya haram membunuh bisnis dikelola swasta apalagi merebut market UMKM,”ujar Genius Umar.

Misalnya, ketika swasta bisa membuat perusahaan air minum, lalu BUMD membuat usaha yang sama, artinya BUMD membunuh ekonomi masyarakat.

“Nah, seharusnya BUMD mengelola usaha-usaha yang tidak efisien dikelola oleh masyarakat atau swasta, disinilah BUMD masuk. Untuk mengelola usaha yang tidak efisien tersebutlah diperlukan orang-orang profesional dengan suntikan modal dari APBD agar usaha tersbeut bisa bergerak dan menghasilkan profit,” jelas Genius yang saat ini sedang cuti sebagai Walikota Pariaman karena maju sebagai Cawagub dari Cagub Fakhrizal.

Karena itu, kata kunci bergeliat dan beri untung BUMD untuk Sumbar menurut Genius yang paling tetap dalam mengelola BUMD adalah pengelolaan berdasarkan administrasi negara dan administrasi bisnis.

“Jadi, BUMD tidak boleh hanya fokus pada kepentingan bisnis yang mengejar keuntungan, tapi juga memberikan pelayanan publik dengan baik. BUMD bermain dalam dua sisi ini,” ungkap Genius. (rilis: gucenter)