Survey, Angka Keterpilihan Mahyeldi Terus Turun

oleh -1,452 views
oleh
1,452 views
Ilham Azre, Peniliti Politik 'Spectrun Pokitika' pasangaj Mahyeldi-Andre khansnya besar menangi Pilkada Padang 2018.
Ilham Aldelano Azre beberkan elektabilitas calon petahana Mahyeldi Ansyarullah cendrung terbuka, Kamis 10/8 di Padang.

Merdeka,—Calon Petahana Pilkada Padang, Mahyeldi Ansyarullah menghadapi Pilkada 2018 jangan jumawa.

Pasalnya, hasil survey beberapa kali trend keterpilihan atau bahasa suveynya elektabilitas Mahyeldi Ansyarullah kecendrungannya terus turun.

“Melihat trend elektabilitas calon petahana Mahyeldi Ansyarullah (MA) terlihat adanya stagnasi elektabilitas yang dimiliki oleh MA, bahkan bisa dikatakan terdapat trend penurunan,”ujar Peneliti Spektrum Politika yang juga Akademisi Universitas Andalas Padang, Ilham Aldelano Azre, Rabu 10/8 di Padang.

Menurut Azre, dari beberapa kali survey dilakukan Spektrum Politika, terakhir akhir Juli kemarin, bagi figur calon lain masih memungkinkan kalahkan Mahyeldi di Pilkada Padang Juni 2018 mendatang.

“Survey kita pada Desember 2016 Mahyeldi Ansyarullah, tingkat elektabilitasnya di posisi aman, tapi survey di akhir Juli kemarin tinggal 57 persen,”ujar Azre.

Memang Mahyeldi hasilnya teratas dari figur lain, tapi jangan salah kata Azre angka segitu, kecendrungannya kuat turun.

“Karena 60 persen pemilih Kota Padang masih bisa berubah pilihan, artinya ada kandidat lain yang cerdas dan bisa memainkan isu apalagi ada kejadian luar biasa di saat kepemimpinan Mahyeldi termasuk style pejabatnya, ini bisa berdampak anjlok tajam lagi elektabilitas Mahyeldi,”ujarnya.

Apalagi kata Azre, semakin dekat tahapan Pilkada Padang, figur calon pemimpin Kota Padang bermunculan, dan Mahyeldi terkesan lambat dalam menentukan siapa calon wakil walikotanya.

“Padang, phisikis pemilih cepat jenuh ini membuat pilihan mereka semula Mahyeldi bisa berubah, termasuk soal siapa wakil Mahyeldi ini juga mempengaruhi angka keterpilihan tadi, apalagi pemilih disuguhi munculnya calon-calon baru,”ujarnya.

Menurut Ilham Aldelano Azre munculnya figur baru alternatif seperti Andre Rosiade, Hendri Septa, Weno Aulia Durin, Afrizal dan Badrul Mustafa.

“Pada Andre dan Hendri Septa ada kecendrungan angka keterpilihan meningkat dari hasil survey sebelumnya, bagi politisi ini perlu diwaspadai, ketika kompetitor meningkat maka itu berarti menggerus elektabilitas figur tertinggi sebelumnya,”ujar Azre.

Lalu fenomena petahana lain yang mematri maju Pilkada Padang, Emzalmi dengan pasangannya Desri Ayunda, peneliti Spektrum Politika ini mengatakan ada trend positif.

“Kinerja bakal berpasangan ini, Emzalmi-Desri mulai mampu meyakinkan pemilih, sehingga pemasangan baliho maupun poster pasangan ini menaikan angka elektabilitasnya.

Walau, efek pergerakan pasangan ini memanfaatkan media luar ruangan belum terukur secara survey terakhir tapi gejala positif dari pasangan ini mulai terasa.

Sedangkan Kepala Badan Pendapatan Daerah Padang, Adib Alfikri yang diisukan akan menjadi wakil Mahyeldi pada Pilkada 2018, teurs melakukan sosialisasi.

“Tapi entah pesan yang tidak mengena atau publik tahunya Adib pejabat ASN di Pemko Padang, akibatnya berjalan ditempat, malah antara popularitas dan elektabilitas Adib tidak linear,”ujar Azre.

Dari paparan Ilham Azre maka kemungkinan bisa terjadi kepada calon petahana.

“Intinya popularitas dan elektabilitas Mahyeldi Ansyarullah udah mentok waktu kedepan kecendrungan turun terbuka sekali,”ujar Azre.

Lalu lebih penting lagi bagai calon petahana Mahayledi Ansyarullah dalam memilih calon wakil walikotanya.

“Salah pilih pendamping sangat tidak menguntungkan Mahyeldi di angka elektabilitas 57 persen hasil survey akhir Juli kemarin,”ujarnya. (erwandi)