Syukuran setelah Partai Masyumi Berbadan Hukum dan Menjadi Peserta Pemilu

oleh -488 views
oleh
488 views
Syukuran dan Deklarasi Partai Masyumi Sumbar di kediaman tokoh nasional Almarhum M Natsir di Alahan Panjang Solok, Minggu 7/8-2022. (dok)

Solok— Di daerah kelahiran M Natsir, di sanalah Partai Masyumi Sumbar memulai langkah politik kedepan untuk mengulang sejarah suara terbesar Partai Masyumi pada Pemili 1955 di Sumbar.

Minggu 7/8-2022, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Masyumi Sumatera Barat (Sumbar), H. Budiman, S.Si, M.A, MH Datuk Bandaro Rajo, melaksanakan syukuran dan deklarasi.

“Syukuran itu tepat empat hari setelah keluarnya Surat Keputusan Menkumham RI tentang Pengesahan Partai Masyumi sebagai salah satu partai peserta Pemilu 2024, sekaligus dekalarasi di tanah kelahiran tokoh nasional, Pahlawana Nasional, M Natsir yakni Alahan Panjang Kabupaten Solok,” ujar Budiman lewat rilise diterima redaksi media ini, Senin 8/8-2022.

Haji Budiman juga menyampaikan ucapan rasa syukur dan rasa terimakasihnya kepada seluruh pengurus, kader maupun simpatisan Partai Masyumi, terutama lagi kepada umat, Islam dan berharap Partai Mayumi lolos dari veriifikasi KPU, sehingga pada Pemilu 2024 pilihan politik umat Islam ke Partai Masyumi.

“Alhamdulillah, dengan telah diterimanya SK Menkumham Partai Masyumi pada tanggal 3 Agustus 2022. Maka di rumah kelahiran Tokoh Masyumi, Tokoh NKRI yaitu Buya DR. Muhammad Natsir, Datuk Sinaro Panjang di Alahan Panjang, Kabupaten Solok ini, kami dari DPW Provinsi Sumatera Barat mengumumkan bahwa Partai Masyumi resmi menjadi peserta Pemilu 2024,”ujar Budiman dengan suara bergetar disaksikan kepemgurusan dam kader kabupaten dan kota se Sumbar.

Haji Budiman menghimbau kepada umat Islam agar dapat bergabung membesarkan Partai Masyumi demi untuk kemajuan bangsa dan rakyat Indonesia

Setelah deklarasi, para tokoh Partai Masyumi membedah ketokohan M Natsir di kancah politik dan dakwah Indonesia.

Masyumi itu sebuah organisasi yang bernama Majelis Syuro Muslimin Indonesia, tepatnya pada tahun 24 Oktober1943 sebagai bentuk pengendalian kaum muslim dari potensi pemberontakan.

Pendiri Masyumi adalah H. Wachid Hasyim, Buya Mohammad Natsir, Kartosoewirjo. Mereka inginkan agar organisasi Masyumi menjadi pelopor pergerakan melalui semangat Islam dalam berperang melawan penjajahan untuk merebut kemerdekaan.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 7 November 1945 Masyumi resmi menjadi Partai Politik. Di mana kala itu Masyumi termasuk partai yang dominan saat awal kemerdekaan RI. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan Masyumi Pada pemilu tahun 1955, Partai Masyumi mendapatkan suara terbanyak yang menguasai 20,9 persen suara dengan memperoleh 57 kursi.

“Insya Allah Masyumi di 2024 akan reborn, menjadi Parpol yang mendulang suara umat muslim Indonesia, khususnya umat Islam Sumbar, seperti Pemilu 1955,”ujar M Fuad seorang kader dan pengurus di Partai Masyumi. (adr)