Tanah Ombak Menghumaniskan Anak Purus

oleh -1,018 views
oleh
1,018 views
Dony Oskaria dan pengasuh Tanah Ombak Yusrizal KW foto dengan anak-anak pemberdayaan di Purus III Padang, Minggu 16/7

*Dony Oskaria : Untung Ada Uda KW*

Dony Oskaria (kacamata baju hitam) dan pengasuh Tanah Ombak Yusrizal KW foto dengan anak-anak pemberdayaan di Purus III Padang, Minggu 16/7

Padang,—Masa anak-anak adalah masa pembentukan karakter, anak yang bergelimang hidup di tempat keras pasti kelak menjadi keras pula dan begitu sebaliknya.

Tanah Ombaglk sebuah gerakan pemberdayaan anak, terus eksis untuk menghumaniskan anak dalam kehidupannya sekarang maupun kedepan.

Tanah Ombak diinisiatori Yusrizal KW, dia menyadari sekali bahwa nilai humanis harus ditanamkan sejak usia dini, mengambil markas gerakan di kawasan Purus, Tanah Ombak berhasil step by step memasukan pola humanis kedalam jiwa anak-anak Purus.

Dony Oskaria menyaksikan anak Tanah Ombak belajar bertanam hidroponik, Minggu 16/7 di Purus III Padang.

“Awalnya sulit dan penuh tantangan tapi mengasyikan, lakukan kerja pemberdayaan sosial di daerah yang dinilai keras menjalani kehidupan di Kota Padang,”ujar Yusrizal KW saat dikunjungi Anggota Komite Ekonomi dan Industri Negara (KEIN) Dony Oskaria, Minggu 16/5.

Pola pemberdayaan belajar kelompok, membina kesetiakawanan, belajar agama dan sholat berjemaah, ternyata lambat tapi pasti mampu merubah karakter anak-anak Purus.

“Termasuk membekali anak-anak Tanah Ombak dengan keterampilan, baik itu seni maupun kegiatan kreatif lainnya, hari ini anak-anak belajar menanam lewat hidroponik,”ujar Uda KW biasa Yusrizal dikenal dalam dunia pergerakan di Sumbar.

Tanah Ombak bukan lembaga sosial, bukan lembaga yang bagi-bagi bantuan dan Sembako tapi lembaga yang ditujukan untuk membangun jiwa humanis kepada anak-anak yang berdomisili di kawasan keras seperti Purus.

“Alhasil eksistensi Tanah Ombak diakui berbagai kalangan bahkan Uda KW  pernah diundang Presiden Jokowi ke Istana Negara 2 Mei lalu,”ujar Ketua Ikatan Wartawan Online yang juga Plt Redpel Harian Haluan Padang, Benni Okva.

Dony Oskaria mengatakan adalah kerja tidak muda merubah sesuatu yang dari dini ditanamkan menjadi karakter kepada anak.

“Untung ada Uda KW, kalau tidak entahlah,”ujar Dony didampingi tenaga Ahli Pokja Percepatan Pariwisata KEIN yang juga Direktur Tourism Development Centre Unand Padang, Sari Lenggogeni dan Pemerhati Pariwisata Sumbar Yunando.

Dony sangat paham betul dengan pergaulan daerah pantai apalagi masa SMP dulu dia tinggal di Bahari Ulakkarang juga di tepi pantai.

“Tahu lah, ambo kan pernah tingga (sayakan pernah tinggal) di kawasan tepi pantai, bagaimana pergaulan dan prilaku anak di kawasan keras kehidupan sama seperti anak-anak yang diberdayakan Tanah Ombak,”ujarnya.

Dony berharap orang seperti Uda KW harus banyak di Sumbar, tanpa pamrih modal ketulusan untuk menggorakan sesuatu kebaikan kepada anak.

“Hasilnya tidak bisa dilihat sekarang tapi nanti saat si anak yang diberdayakan hari ini tumbuh remaja hingga dewasa,”ujarnya.

Yusrizal KW tidak sendiri, banyak relawan yang ikut membantu bawakan visi dan misi Tanah Ombak.

“Bahkan anak senior menjadi kakak yang akan membina adik-adiknya sini,”ujar Yusrizal.

Suasana Minggu pagi di Tanah Ombak, penuh kecerian sambil belajar.

Suasana Minggu pagi di Tanah Ombak sangat mengasyikan melihat anak melakukan beragam aktitas, mulai bertanam, mewarnai dan membaca, bahkan diskusi kecil anak-anak juga terlihat di pojok pada ruangan 5×6 meter.

Tidak ada kata kasar atau kata jorok khas Padang keluar lagi dari mulut si anak, memang Tanah Ombak berhasil menghumaniskan anak-anak Purus. (Wandi)