Tanaman Rami Potensi Bisnis Pertanian Baru, Reni Mayerni Dikukuhkan Jadi Guru Besar

oleh -2,001 views
oleh
2,001 views
Prof Reni Mayerni jadi Guru Besar Unand Padang, Rabu 6/3 (foto: dok)

Padang,—Ternyata Batang tanaman Rami dapat menjadi tanaman alternatif pengganti tanaman kapas yang akan dijadikan Bahan Baku tekstil.

Bahkan Batang tanaman Rami dapat dijadikan bahan pembuatan pupuk, pakan ternak dan beberapa kandungan dapat dijadikan Bahan Baku yang berkhasiat untuk obat obatan.

“Sekarang tinggal siapa investor yang mau berinvestasi mengembangkan tanaman Rami ini,”ujar  Prof. DR. Ir. Reni Mayerni MS pada orasi ilmiah dalam Acara Pengukuhan Guru Besar Tetap Ilmu Budi Daya Pertanian Universitas Andalas Padang, Rabu 6/3 di aula Gedung Convension Hall Universitas Andalas Padang.

Tanaman Rami yang dalam bahasa latinnya Boehmeria Nivea (L) Gawd, dapat dijadikan dan dikembangkan sebagai tanaman Serat Alternatif di Sumatera Barat.

“Selain cocok dengan jenis tanah juga Cuaca yang sangat mendukung. Tanaman Rami dapat dijadikan tanaman perkebunan rakyat. Tinggal bagaimana kemauan pemerintah daerah mendorong Dan memotivasi petani,” ujar Prof. Reni Mayerni yang dikenal sebagai aktifis perempuan di Sumatera Barat.

Tanaman Rami tidak memerlukan syarat yang rumit karena mudah tumbuh di mana_mana serta memiliki daya adaptasi yang tinggi, walaupun ditanam di tanah kurang Subur ataupun kurang air.

KTanaman Rami juga sangat baik ditanam di lahan gundul atau dilereng ketinggian yang memiliki kemiringan yang besar. Karena Rami tumbuh dari tunas akar sehingga dapat tumbuh dan berkembang biak secara berumpun dengan cepat dan Tanaman Rami juga dapat digunakan untuk menahan erosi,”ujar Sekjend DPP IKA Unand ini.

Tanaman Rami baleh dikatakan Belum banyak dikenal oleh masyarakat akan tetapi bila dikembangkan dapat menjadi bisnis andalan yang sangat potensial dan mendatangkan devisa bagi negara.

Tanaman Rami dapat mengurangi ketergantungan pada kapas sebagai bahan baku utama tekstil, antara lain adalah dengan menggunakan serat alam lainya. Seperti nenas dan abaka.

Industri tekstil di Indonesia Menurut Prof. Reni Mayerni mengalami perkembangan yang pesat akan tetapi tidak sebanding dengan perkembangan tanaman kapas yang produksinya semakin menurun. Sehingga Indonesia masih mengimpor kapas untuk memenuhi kebutuhan Bahan Baku pokoknya.

Saat ini Indonesia merupakan importir kapas dari negara Amerika Serikat keempat terbesar di dunia.

“Tiada jalan lain kita harus Segera mengembangkan Tanaman Rami untuk menghentikan ketergantuan impor. Sementara kita harus bisa,”ujar Reny.(rilis)