Tanpa Anak Muda Pilkada Serentak di Sumbar Hambar

oleh -678 views
oleh
678 views
Yosmeri, Konsultan Politik Sumbar spesialis mapping pokitik.
Yosmeri, Konsultan Politik Sumbar spesialis mapping pokitik.

Padang,—Empat Kota di Sumbar menggelar Pilkada serentak secara nasional 2018,  tapi meski waktu terus berjalan namun kentara sekali Pilkada terasa hambar.

“Kalau Pilkada menjadi alek orang tua-tua saja tanpa proaktif anak muda baik mencalon atai ikut menyuskseskan maka selama olitu Pilkada kurang greget di Sumbar,”ujar Konsultan Poltik Sumbar, Yosmeri saat berbincang dengan media ini, Minggu 15/10 di Padang.
Menurut Yosmeri sepesialis mapping poltik beberapa hari belakangan ini konstelasi politik Padang heboh dengan munculnya anak-anak muda siap bertarung di Pilkada seperti Andre Rosiade, Maidestal Hati Mahesa, Adib Alfikri dan Hendri Septa, tapi seiring waktu gaung kemunculan anak muda itu pun meredup dilamun oleh kalangan tua.
“Mestinya kaum tua jangan gila kekuasaan terus serahkanlah estafet kepemimpinan ke anak muda supaya mengurus rakyat dan daerah ini tulus tidak rakus kekuasaan belaka,”ujar Yosmeri.
Khusus Andre Rosiade, Yosmeri mengakui anak muda satu ini punya naluri tarung dan kekuatan penetrasi termasuk terpenting bagi seorang politisi yakni media darling.
“Tapi apakah Andre Rosiade tidak disetir oleh orang lain, atau sekedar dibujuk-bujuk lalu kemudian ditinggalkan di last minute pendaftaran, kalau ingin maju selain pas langkah Andre saat ini, dia harus memastikan Parpol pengusungnya,”ujar Yosmeri.
Andre harus belajar pengalaman pahit di pra Pilkada Padang 2013 lalu, saat itu ketika namanya menjulang dia ditinggalkan dan gagal mencalon karena tak ada Parpol.
“Andre Rosiade harus menjadi kartu truft Pilkada Padang, apapun yang terjadi Andre dan anak muda lain jangan patah arang di tengah jalan,”ujarnya.
Semua pihak kata Yosneri harus mengakui adanya Andre-Mahesa (ASA) yang dgadang-gadangkan oleh Ketua FPW PKB Sumbar Febby Dt Bangso mampu menberi greget Pilkada Padang.
“Dan Dt Febby mampu menangkap sinyal dari kalangan pemilih pemula yang mau berpilkada kalau ada calon muda yang muncul, tanpa ada anak muda maju mencalon maka gebyar Pilkada akan terasa hambar,”ujar Yosmeri.
Yosmeri selaku konsultan poltik memang sering menjadi rujukan bagi politisi, bahkan prestasi konsultannya diakui banyak politisi apalagi berhasil menjadikan dua klien sebagai anggota DPD RI pada Pemilu 2014.
“Ah itu hanya pembelajaran lapangan saja tidak perlu dibesar-besarkanlah,”ujar Yosmeri merendah mengakhiri bincang siang dengan www.tribunsumbar.com. (wanteha)