Tanpa Pers, Publik tak Tahu Kerja Bawaslu

oleh -451 views
oleh
451 views
Suasana Rakor Publikasi dan Dokumentasi Pengawasan dilaksanakan Bawaslu Solok Selatan, Jumat 6/4 di Wisma Umi Kalsum Muara Labuh. (foto: ppid/kisb)

Solok Selatan,—Kerja Bawaslu adalah mengawasi penyelenggaran pesta demokrasi, Bawaslu itu lembaga resmi negara yang memastikan Pemilu berjalan sesuai aturan main yang berlaku.

Tapi Bawaslu bekerja tanpa ada pemberitaan media maka kerja itu dipastikan publik tidak tahu.

“Sehingga itu Bawaslu ditugaskan meningkatkan partisipasi masyarakat, kalau pengawasan masyarakat tidak berpartisipatif tentu angka partisipatif pemilih tidak maksimal karena kecurigaan ada pelanggaran Pemilu,”ujar Ketua Bawaslu Solok Selatan M Anshar saat membuka Rakor Fasilitasi, Publikasi dan Dokumentasi Pengawasan Pemilu dan Pilpres, Jumat 5/4 di Wisma Umk Kalsum, Muaro Labuah Solok Selatan.

Tapi ada UU 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik maka pengawasan partisipatif tadi matching.

“Tidak mungkin pengawasan diketahui kalau tidak diinformasikan dan Bawaslu tidak.memberi akses kepada masyarakat untuk mengetahuinya,” ujar M Anshar

Sementara Koordinator.Sektretariat Bawaslu Solsel Admi Munandar pada laporannya mengatakan Rakor Fasilitasi, Publikasi dan Dokumentasi Pengawasan Pemilu dan Pilpres dimaksudnya untuk mensinergiskan

Kegiatan Bawaslu perlu disampaikan dan masyarakat juga harus tahu tentang kerja Bawaslu Solsel.

“Bawaslu tidak akam besar dan tidak tahu eksistensi kerja Bawaslu kalau nihil informaai dan publikasi,” ujar Admi Munandar saat melaporkan pelaksanaan Rakor.

Rakor dengan menampilkan narasumer Nofal Wiska dimoderatori Komisioner Bawasu Solsel Ade Kurnia.Zelli.

Launching Website Resmi Bawaslu 

Sebelum Rakor Bawaslu Solsel melaunching website resmi solokselatan.bawaslu.go.id. Ketua KI Sumbar Adrian Tuswandi diberi penghormatan melanching web tersebut.

“Webaite Bawaslu ini langkah maju untuk keterbukaan informasi publik, karena website saat ini menjadi.median penting untuk memberi kemudahan akses informasi publik, tapi meski membuat dan melanunching website itu murah, konsisten admin web harus kuat, tampilkanlah informasi dan dokumentasi terkait kerja, program dan anggaran dan Bawaslu sendiri,”ujar Adrian.

Sedangkan Nofal Wiska menekankan bahwa jurnalis adalah triger keterbukaan mendukung kerja Bawaslu diketahui publik.

“Kekuatan pers dan media sangat menentukan kesuksesan kerja sebuah institusi, apalagi bawaslu semakolin dekat hari pencoblosan pasti kinerja pengawasannya makin gahar,”ujar Nofal.

Apalagi kekuatan berita saat ini tidak mengandalkan media cetak saja. “Justru media.online masive menjadi referensi pembaca, tinggal.bagaimana media mengelola.informasi sehingga cepar akurat dan mudah dipahami pembaca, buat media onlien ada data grafis yang mudah dicerna publik pembaca,”ujar Nofal. (rilis:ppid/kisb)