TBS Anjlok Petani Merugi Parah

oleh -123 views
oleh
123 views
Presiden Jokowi dangar jeritan pilu petani dan buruh kebun sawit di Dharmasraya, Kamis 19/5-2022. (eek)

Dharmasraya,— Sejak kran ekapor CPO ditutup pemeritah, menyusul panic buying rakyat karena harga minyak goreng tinggi, kini giliran harga Tandan Buah Segar (TBS) anjlok tajam, petani sawit merugi parah di Dharmasraya Sumbar.

Harah TBS terjun bebas membuat para petani dan buruh sawit mengeluh dan merugi. Hasil pantauan di lapangan harga Tandan Buah Segar kelapa sawit saat inj berkisar Rp 1.720 perkilogram sedangan sebelumnya TBS kelapa sawit dikisaran Rp 3.250 per kilogram.

Afrizal, petani sawit ditemui awak media pada hari Kamis siang 19/5-2022 mengatakan larangan ekspor CPO sawit ke luar negeri oleh pemerintah pusat berdampak sekali terhadap para petani dan buruh sawit yang ada di Dharmasraya Sumatera Barat sekarang ini.

“Kini harga TBS kelapa sawit, terjun bebas sangat berdampak dengan perekonomian rumah tangga kami sebagai petani dan buruh sawit. blBelum lagi harga pupuk yang melambung tinggi dan langka pula, belum lagi harga kebutuhan Sembako saat ini juga naik dan biaya perawatan kebun yang cukup tinggi tidak sesusai lagi dengan harga TBS kekinian,”ujar Afrizal perih.

Petani Sawit ini berharap kepada pemerintah untuk bisa kembali mencabut larangan ekspor CPO sawit ke luar negeri oleh pemrintah pusat dan kembalikan naikan harga TBS kelapa sawit.

Sementara itu, Budi Yono seorang buruh kebun sawit juga mengatakan harga TBS terjun bebas sekarang ini dampaknya luas ke kehidupan buruh.

“Tak sesuai lagi harga TBS sama biaya perawatan yang cukup tinggi kemudian harga pupuk yang cukup tinggi dan langka untuk mendapatkan dan tidak bisa terbeli oleh petani,” ujar Budi.

Kalau seperti ini. kata Budipara petani dan buruh sawit akan sengsara panjang. “Apa bila harga TBS kelapa sawit tidak kunjung naik,”ucapnya

Petani dan buruh Sawit  meminta kepada pemerintah pusat untuk menaikan harga TBS kelapa sawit.

“Cabut lagi larangan ekspornya pak presiden. Semoga dengan begitu, kami sebagai pekerja buruh dan petani sawit akan menikmati hasil perkebunan sawit dengan layak,”ujar Budi Yono.

Perih dan harapan petani dan buruh kebun sawit di Dhamasraya sepertinya terdengar oleh Presiden Jokowi.

Dari searching pemberitaan, Presiden kabarnya pada Senin 23 Mei 2022 akan mencabut larangan ekspor CPO ke luar negeri. Allhamdulillah.(eek)