Teknologi Nano Emas yang Dapat Meredam Radikal Bebas

oleh -1,134 views
oleh
1,134 views
Silvy

Oleh : Silvy Rizka Putri
​​Mahasiswa Pascasarjana Bioteknologi Unand

PENGEMBANGAN pengetahuan di bidang nanosains dan nanoteknologi sangat berkembang pesat. Pada bidang nanomaterial dapat dimanfaatkan pada berbagai bidang ilmu seperti kesehatan, kecantikan, industri, dan lainya. Ukuran partikel 1 nanometer (nm) sama dengan 1 per 1 juta milimeter (mm) atau 1 per 1 biliun meter (10 -9 meter). Material yang berukuran nano sangat berbeda dibanding dengan material ukuran yang lebih besar (bulk).

Perbedaan yang sangat signifikan terjadi pada sifat fisika, kimia dan sifat biologinya. Material berukuran nanometer memiliki sejumlah sifat kimia dan fisika yang lebih unggul dari material berukuran besar (bulk) karena semakin kecil ukuran suatu material, maka luas permukaanya akan semakin besar sehingga material dalam orde nanometer mempunyai jarak antar atom yang sangat kecil yang akan memudahkan terjadinya reaksi antar atom.

Dalam bentuk mikropartikel dengan nanopartikel mempunyai fungsi yang berbeda karena dalam bentuk mikropartikel atom-atom akan mengalami penumpukan sehingga masing-masing atom tidak dapat melakukan fungsinya dengan maksimal. Salah satu patikel yang dapat dimanfaatkan adalah emas.

Nanomaterial emas dapat dimanfaatkan sebagai peredam radikal bebas.
Setiap hari tanpa kita sadari tubuh kita sudah sering terpapar oleh radikal bebas seperti polusi pada saat berkendara, sinar matahari ketika keluar rumah, ataupun asap rokok di tempat umum. Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron-eletron yang tidak berpasangan pada orbital terluarnya. Radikal bebas muncul pada tubuh kita melalui metabolisme tubuh dan akibat paparan dari luar seperti asap rokok, polusi, dan sinar UV.

Senyawa radikal bebas sangat reaktif dan senyawa tersebut akan mencari pasangan elektron yang hilang agar menjadi stabil. Radikal bebas yang dihasilkan secara terus menerus selama proses metabolisme normal, dianggap sebagai penyebab terjadinya kerusakan mulai dari tingkat sel, jaringan hingga ke organ tubuh, menyebabkan terjadinya percepatan proses penuaan dan munculnya penyakit yang akhirnya menjadi pemicu timbulnya penyakit degeneratif. Reaksi radikal bebas secara umum dapat dihambat oleh antioksidan tertentu baik alami maupun sintetis.

Antioksidan adalah senyawa yang mampu menghilangkan, membersihkan, menahan pembentukan ataupun memadukan efek radikal bebas. Peran antioksidan sangat penting dalam meredam efek radikal bebas yang berkaitan erat dengan terjadinya penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi, jantung koroner, diabetes dan kanker yang didasari oleh proses biokimiawi dalam tubuh. Nanopartikel emas ternyata dapat bertindak sebagai antioksidan.

Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Benny dan Sri pada tahun 2013, mereka menggunakan nanopartikel emas yang dikombinasikan dengan Oktil p-metoksi sinamat yang memiliki serapan yang baik terhadap Sinar UV disimpulkan bahwa terjadi tingkat penyerapan Sinar UVA dan UVB lebih tinggi dibandingkan dengan nanopartikel emas dan Oktil p-metoksi sinamat saja. Sehingga kedua senyawa ini (Nanopartikel emas dan Oktil p-metoksi sinamat) dapat digunakan sebagai bahan aktif untuk meredam radikal bebas.(analisa)