Terangi Mentawai, Perhatian Presiden Jokowi pada Daerah Terluar di Sumbar

oleh -812 views
oleh
812 views
Presiden Joko Widodo mengunjungi Mentawai beberapa waktu lalu, kini keluhan masyarakat selama ini soal listrik telah diantisipasi, Kementerian ESDM dan PLN berjibaku bikin Mentawai terang (foto: google/metroandalas)

Mentawai,—Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat serius memperhatikan Mentawai sebagai daerah terluar di Sumbar.

Bahkan tentang kegelapan Mentawai selama ini, Presiden Jokowi telah instruksikan kementerian terkait untuk menerangi Mentawai dengan listrik.

Akses listrik menuju daerah terpencil dan terluar menjadi perhatian khusus oleh pemerintahan Jokowi, terutama di Kepuluan Mentawai, Sumatera Barat.
Mentawai yang masuk wilayah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) di Sumbar ini telah menikmati listrik.Hal ini ditandai dengan elektrifikasi desa 100 persen.

Pada Senin 25/2 kemarin, PLN unit Induk Wilayah Sumatera Barat melalui program Ekspedisi Mentawai Terang melakukan peresmian listrik pedesaan untuk Desa Bosua dan Beriulou.

Hal ini sebagai komitmen Presiden Jokowi yang mengintruksikan Kementerian ESDM untuk mewujudkan rasio elektrifikasi desa 100 persen untuk desa-desa di Indonesia termasuk di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Menteri ESDM Ir.Arcandra Tahar, Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet, beserta forkopimda Kabupaten Kepulauan Mentawai, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ir. H. Mulyadi,

Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto, General Manager PLN UIW Sumbar Bambang Dwiyanto, serta jajaran Manajemen PLN UIW.
Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN, Wiluyo Kusdwiharto menyatakan bahwa saat ini pasokan listrik di Provinsi Sumatera Barat dapat dikatakan aman dan andal.

“Saat ini Sumbar memiliki pasokan listrik dengan kapasitas Pembangkit 703 MW dengan beban puncak sebesar 593 MW. Selain dipasok dari pembangkit sendiri, Provinsi Sumatera Barat juga dipasok dari Sistem interkoneksi 150 kV. Untuk Kepulauan Mentawai saat ini dipasok dari 9 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang tersebar di beberapa kecamatan dengan total 43 unit mesin pembangkit yang beroperasi dengan kapasitas 5.345 kW dan beban puncak saat ini sebesar 3.364 kW,”ujar Wiluyo

Wiluyo juga menjelaskan khusus untuk PLTD Tua Pejat yang memiliki 8 unit mesin pembangkit dengan daya terpasang 4.120 kW saat ini melayani beban puncak sebesar 1.688 kW sehingga surplus 1.187 kW.

Dengan program tersebut, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Sumatera Barat dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata khususnya Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Program Listrik Desa di Kabupaten Kepulauan Mentawai ini merupakan bagian dari Pogram Listrik Desa di seluruh Regional Sumatera dimana pada tahun 2018 telah membangun sebanyak 1.954 kms Jaringan Tegangan Menengah, 1.710 kms Jaringan Tegangan Rendah dan 647 gardu dengan kapasitas 50.000 kVA.

Wakil Menteri ESDM, Archandra Tahar, menyampaikan, program dengan program pemerintah tersebut wilayah khususnya Mentawai untuk meningkatkan taraf hidup, masyarakat, ekonomi, dan sumber daya manusianya.

“Bagaimanapun tidak akan ada kemajuan tanpa adanya infrastruktur jalan yang memadai dan listrik. Keduanya adalah elemen penting bagi kehidupan masyarakat untuk menggerakkan perekonomian. Jika listrik sudah beroperasi 24 jam, itu bukti kemajuan Mentawai, dan juga kado spesial untuk Mentawai. Masyarakat bisa berinovasi, berbisnis, bahkan membuka usaha mulai dari perikanan dan waktu belajar anak-anak pasti lebih banyak karena mereka dapat belajar di malam hari,”ujarnya.

Pada peresmian itu, PLN menyerahkan bantuan berupa satu unit alat filter air senilai Rp 27.000.000 kepada Anak Yatim di Panti Asuhan Hidayatullah, dan memberikan bantuan 5 buah kompor induksi kepada Ibu-ibu Darmawanita Kabupaten Kepulauan Mentawai, serta Token listrik untuk 10 pelanggan baru di Desa Bosua dan Beriulou senilai total Rp 1.000.000.

Sebelumnya Presiden Jokowi waktu mengunjungi Papua beberapa waktu lalu, meminta Menteri ESDM, Ignasius Jonan dan PT PLN melistrik seluruh desa di Indonesia. Jokowi ingin desa-desa di terang benderang.

“Saya sudah perintahkan Menteri ESDM dibantu PLN, tahun depan semua desa harus terang benderang. Memang tidak mudah mengerjakannya apalagi kalau ada medannya yang sangat berat,” ujarnya.(rilis)