Padang–Rencana pembuatan landmark harau di dinding lembah harau oleh BKSDA memicu reaksi berbagai pihak. Salah satunya dari Inisiator geopark ranah minang , Zuhrizul dan Nofizar yang lebih di kenal Bang Bodal , alumni ITB 81 geologi yang juga Inisiator Geopark Nasional
Menurut Zuhrizul, Ia mengapresiasi adanya kepedulian BKSDA untuk kemajuan pariwisata sumbar namun untuk pembuatan landmark harau di dinding lembah harau dinilai sangat kurang tepat dan malah merusak nilai -nilai pariwisata itu sendiri.
“Harau satu-satunya geo heritage berkelas dunia menuju kawasan unesco global geopark yang sedang dibuat masterplan nya tahun ini oleh Provinsi Sumbar jadi sebaiknya kita menunggu hasil kajian sebelum adanya pemasangan landmark tersebut.” Ujar Zuhrizul.
Menurutnya lembah harau itu salah satu kekayaan alam yang luar biasa dan Presiden Unesco pun mengakui keberadaannya dibelahan dunia tidak banyak.
“Kita memang sedang terobsesi membuat merk-merk untuk kepentingan Komersial tapi kadang lupa bahwa tidak semua pemasangan merk , gerbang , betonisasi dan lainnya itu meningkatkan kualitas nilai pariwisata justru malah merusak dan mengurangi nilai-nilai pariwisata itu sendiri,
kalau toh tetap harus di pasang landmark merk harau itu saya menyarankan jangan di dinding tapi mungkin bisa di puncak dan pastikan aman dari segala resiko atau mungkin bisa di gerbang bawah”. ujar General manajer Geopark Sianok – Maninjau.
Senada dengan Zuhrizul, Ahli Geologi sekaligus Inisiator Geopark Nasional mengatakan bahwa Lembah Harau merupakan suatu bukti siklus kegiatan kulit bumi yang dinamis. Terbentuk puluhan juta tahun yang lalu, meninggalkan jejak sedimentasi purba serta bukti patahan kulit bumi yang menghasilkan bentang alam sangat fenomenal.
“Saat Guy Martini ( presiden UNESCO GEOPARK GLOBAL) berkunjung ke Harau di akhir 2017, beliau mengatakan, bahwa lembah Harau merupakan warisan Geologi Dunia yang perlu dilestarikan. Lembah Harau juga merupakan tempat belajar ahli perminyakan dari perusahan oil and gas yang ada di Indonesia. Jadi alangkah sayangnya kalau nilai sebuah geoheritage di rusak oleh ambisi ketidak Tahuan.” Tegas Bodal panggilan akrabnya.
Bodal jiga mengajak masyarakat menjaga Lembah Harau sebagai kendaraan utama untuk Geopark Harau menuju UGGP, “jadi mari kita jaga nilai geoheritage ini.”. (**)