Terungkap, Sabuk Hitam Lemkari Sumbar  Generasi Kedua Pernah Naik Kapal Tampomas

oleh -452 views
oleh
452 views

Padang — Tidak banyak yang tahu sepanjang mengikuti latihan karate-Do dari sabuk putih hingga memegang Sabuk Hitam atau DAN I. Namun satu angkatan Sabuk Hitam perguruan Karate-Do, Lemkari terungkap, saat reuni generasi kedua Lemkari Sumbar, Rabu (17/2/2021) lalu.

 

Selain membezuk Senpai Harmen yang Sudah 25 tahun tidak Latihan karate lagi karena tabrakan mobil Tahunn 1996, kesempatan itu juga dijadikan ajang reunian almuni Sabuk Hitam DAN I Angkatan Ke-2 Lemkari Sumbar Tahun 1981.

 

Generasi kedua sabuk hitam Lemkari Sumbar itu berjumlah enam orang, namun yang masih hidup sampai sekarang empat orang Sihan H. Firdaus Ilyas, ketum Pengprov Lemkari Sumbar yang juga Waketum 1 PB Lemkari Karateka DAN VI, Sense Yatimen, DAN V, Bidang Lat Lemkari Sumbar dan Senses Subarnito, DAN V Sekarang di INKANAS.

Sedangkan dua Orang lagi Sense Junaidi AM dan Senpai M.Maryo keduanya Sudah Almarhum.

 

Wajar bila angkatan ke-2 Sabuk Hitam Lemkari Sumbar bernostalgia kisah masa lalu yang sangat banyak Uuntuk diceritakan. Sebaliknya bagi sense Harmen justru mampu memberikan semangat bagi dirinya.

 

Salah satu diantaranya adalah kisah ketika pulang dari Ujian DAN 1 di Cibubur bulan Maret 1981 dengan Kapal Laut Tampomas, dari Jakarta – Padang.

 

Diatas kapal ABK masih sibuk mencat dinding kapal, menurut ABK, kapal ini baru dibeli dari Jerman (Awalnya kapal Perang) maka harus dirawat terus sampai di Teluk Bayur kapal baru itu disambut Gubernur Sumbar saat itu Bapak Azwar Anas. Saat ditangga kapal semua karateka Lemkari Sumbar dikalungkan bunga Oleh Cewek-cewek cantik Modeling Pimpinan yal Darwis (Yal Roke/Almarhum) tanda Selamat datang di Ranah Minang.

 

Petaka akhirnya datang, Kapal Tampomas sesampai di Jakarta, selanjutnya menuju Makasar, Sulawesi Selatan. Tepat di Laut Masalembo Kapal Tampomas yang baru dibeli tersebut karam/

 

Lain lagi pengakuiak Sense Yatimen, Hampir semua anggota rombongan tidak suka makanan manis-manis masakan Jawa saat Ghasuku, maka makanan tersebut sering diberikan kepada Sense Yatimen dan M.Maryo yang Orang Jawa besar di Minang, sementara mereka terpaksa makan dengan Nasi Padang dengan mengeluarkan kocek sendiri.

 

 

Sementara Sihan Firdaus dan Subarnito lebih banyak cerita kisah tentang Ghasuku dan Ujian yang sangat berat, tapi alhamdulillah Karateka Lemkari Sumbar generasi ke-2 yang berjumlah 6 Orang itu lulus jadi pemegang DAN 1.

Akhir reuni silahturahmi itu dilanjutkan dengan makan bersama yang dihidangkan Istri Harmen. (Agusmardi)