By.
Windy Anggraini Saputri
wahai diri…
adakalanya engkau menjadi sekotak tanah yang terabaikan
dulu sempat merasa bangga dengan apa yang dipunya
kecantikan dan ketampanan akan lenyap dimakan tanah
menjadi tulang belulang berselimutkan kain putih yang terkubur
ketika raga terbujur kaku terihimpit sunyi dijemput maut
menghadap pulang kepada Illahi dan akan mempertanggung jawabkan semuanya.
teruntuk yang tertulis di lauhul mahfuzku
entah itu maut ataupun jodohku
kutuliskan kisah ini disepertiga malamku
bagai goresan getar hati yang tak terungkap
teruntuk yng tertulis di lauhul mahfuzku
kamu…….
ataupun mautku
aku tak tau mana yang akan menjemputku terlebih dahulu
bersama segenap cinta yang tak terucap.(**)
