Terus Produktif, Ayo Pelaku Usaha Beradaptasi Aman Covid-19

oleh -275 views
oleh
275 views
UMKM teruslah berproduksi tapi tetap perhatikan keamanan covid-19, Rabu 29/7 di Bukittinggi. (foto: dok/nzcenter)

Bukittinggi,—-Anggota DPR RI komisi VI, Hj. Nevi Zuairina melakukan Reses masa sidang IV Tahun Sidang 2019-2020, Rabu 29 Juli 2020, masa krisis pandemi ini menjadi tantangan berat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Pandemi Covid-19 menurut Nevi Zuairina membuat UMKM terpukul keras pada berbagai sektor. Tetapi hal ini bukan menjadi halangan bagi para pegiat UMKM di Indonesia untuk terus berjuang di tengah situasi yang serba tidak pasti ini.

“Wabah ini sungguh telah membuat situasi serba tidak pasti. Tetapi kita harus kuat menghadapinya. Kondisi covid-19 jangan kita ratapi dan sesali. Jadikan wabah ini sebagai ujian bagi kita. Bagaimanapun juga, kita dapat menyikapi dengan arif dan bijaksana sehingga mental kita tetap terjaga. Sesungguhnya, kekuatan itu di awali oleh kekuatan jiwa, dan kelemahan itu, muncul berawal dari lemahnya jiwa,”ujar Istri Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno ini, ketika pembekalan pada pelaku UMKM di Istana Bung Hatta, Rabu..

Pertemuan diskusi yang mengusung tema “UMKM, Tantangan dan Peluang Dalam Masa Pandemi Covid-19” digelar dalam rangka reses anggota DPR dari Fraksi PKS, Nevi Zuairina bersama para pelaku UMKM di Sumbar.

Nevi Zuairina mengatakan, banyak UMKM sekarang di masa pandemi covid-19 ini, masih ada yang tetap bertahan. Bahkan bisa lebih baik dari sebelumnya, karena bisa memanfaatkan keadaan dan kreatif dengan menggunakan inovasi melalui internet.

“Seperti ini yang kita harapkan, UMKM bisa mengambil kesempatan yang ada dibalik tantangan yang dihadapinya, dengan menggunakan jaringan internet,” jelasnya.

Legislator PKS itu menjelaskan, bahwa situasi ekonomi didukung proses digital saat ini belum dapat mengimbangi prilaku ekonomi manual.

Berbagai data menunjukkan, aktivitas digital belum mampu mendongkrak ekonomi secara nasional. Itu sebabnya pemerintah pusat secara tersirat mendorong situasi new normal pada kegiatan ekonomi dengan transaksi non digital seperti mulai dicabutnya PSBB.

Nevi Zuairina berpendapat, virus korona tidak boleh menurunkan semangat pelaku UMKM di Sumbar untuk terus berkembang. Untuk itu, pemerintah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada UMKM, dengan bunga yang rendah.

Selain KUR, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM, juga hadir sebagai solusi peningkatan kesejahteraan melalui akses permodalan, pendampingan dan program peningkatan kapasitas para pelaku usaha.

“Saya berharap, ke depannya pemerintah akan mengarahkan UMKM agar dapat masuk ke sektor-sektor strategis dan melihat potensi-potensi lainnya dan akan dibantu oleh pemerintah mulai dari hulu hingga hilir. Bantuan pemerintah di sektor hilir, (pasca produksi dan pemasaran), menjadi sangat strategis terutama adaptasi transaksi digital yang sudah mulai marak tapi belum maksimal,”ujar Nevi Zuairina.(rilis: nzcenter)