Tinjau Pasar Aur, Gubernur Puji Pedagang Tetap Pakai Masker

oleh -420 views
oleh
420 views
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno serahkan masker kepada seorang pengunjung pasar saat peninjauan new normal di Pasar Aur Pasaman Barat, Selasa 16/6 (foto: ppid/kisb)

Pasaman Barat,—-Pasar Aur Pasaman Barat tengah ramai-ramainya Selasa 16/6 siang, saat itulah Gubernur Irwan Prayitno bersama Bupati Pasbar Yulianto menyaksikan langsung ketaatan pedagang tetap pakai masker.

“Pasar merupakan klaster yang mudah menularnya Covid-19, tapi saya lihat pedagang di Pasar Aur Pasbar taat dengan pakai makser, semoga masa new norma ini ekonomi masyarakat bergeliat lagi,”ujar  Gubernur Sumbar yang turun melihat aktifitas Pasar Aur saat Tatanan Normal Baru Profuktif dan Aman Covid-19.

Bahkan Irwan Prayitno sempat berdialog dengan para pedagang dan Irwan Prayitno terlihat respon ketika melihat pengunjung pasar tidak punya masker.

“Assalammualaikum bu, untuk keselamatan kita semua, ibu pakai masker ya,”ujar Irwan sambil serahkan masker ke seorang ibu.

“Makasi pak, tadi lupa bawa masker,”jawab ibu di pasar itu.

Bupati Pasbar Yulianto juga menekankan bahwa sejak new normal diterapkan maka Gugus Tugas Daerah Pasbar sangat memperhatikan pasar tradisional dalam menerapkan Protokol Kesehatan antisipasi penyebaran Covid-19.

“Kita secara kontiniu melibatkan BPBD dan pihak terkait selalu mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan di pasar-pasar rakyat, masker dan tempat cuci yangan harus selalu ada baik pedagang maupun masyarakat yang berbelanja ke pasar,”ujar Yulianto.

Tak hanya pasar, Irwan Prayitno juga mengunjungi Masjid Raya Ujung Gading yang konsisten menerapkan pakai masker bagi jemaahnya.

“Semua harus bekerjasama dan bersama-sama untuk keselamatan kita semua, masjid dan pasar harus patuh pada protokol kesehatan, jaga jarak, cuci tangn dan pakai masker serta jika sakit sholat di rumah saja dulu,”ujar Irwan Prayitno.

Sementara Ketua Komisi Informasi Nofal Wiska yang mendampingi Gubernur Sumbar mengatakan protokol kesehatan saat new normal harus menjadi informasi publik setiap saat ada.

“Protokol kesehatan ketika pandemi Covid-19 ini belum ada obatnya maka semua hal terkait pencegahan adalah informasi publik klasifikasi setiap saat ada yang harus disosialisasikan masif kepada publik,”ujar Nofal.

(rilis: ppid-kisb)