Tinjau Renovasi Gedung Sarinah, Menteri Basuki Tekankan Estetika Bangunan

oleh -323 views
oleh
323 views
Menteri PUPR Basuki dan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti meninjau proses pemugaran/renovasi Gedung Sarinah Thamrin, Jakarta, Jumat (29/1/2020).(doc)

Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti meninjau proses pemugaran/renovasi Gedung Sarinah Thamrin, Jakarta, Jumat (29/1/2020).

Dalam tinjauan tersebut Menteri Basuki dipandu oleh Direktur Operasi III PT. Wijaya Karya Sugeng Rochadi meninjau lokasi renovasi termasuk sebuah karya seni rupa patung relief yang menjadi bagian cagar budaya yang dibuat oleh kelompok seniman Yogyakarta pada masa konstruksi Gedung Sarinah (1962-1966).

Menteri Basuki berpesan agar diperhatikan kualitas pondasi dan tiang gedung lama dalam pekerjaan renovasi untuk menjamin keamanan bangunan. “Agar juga lebih diperhatikan hasil estetika bangunannya,” pesan Menteri Basuki.

Sebagai bentuk transformasi, Gedung Sarinah akan mengubah konsep desain menara dan podium kepada bentuk aslinya. Namun secara fungsi, gedung tersebut dirancang sebagai smart dan green building (gedung pintar dan hijau) yang dilengkapi dengan tempat area berkumpul dan penyediaan co-working space yang modern.

Direktur Operasi III PT. Wijaya Karya Sugeng Rochadi mengatakan, untuk memastikan keamanan bangunan sebelum direnovasi, pihak kontraktor telah menggandeng tim independen dari beberapa tenaga ahli untuk memastikan konstruksi ini yang layak dikembangkan. “Setelah dilakukan pengujian struktur bangunan yang mengacu kepada SNI terbaru, maka baru masuk tahap renovasi/rekondisi. Dalam pekerjaan di lapangan ada beberapa perkuatan, baik itu pondasi maupun struktur kolom penyangga,”jelas Sugeng.

Sugeng menambahkan, karena ini salah satu cagar budaya maka bentuk bangunan asli termasuk karya seni rupa patung relief akan dijaga keasliannya. “Transformasi Sarinah ini bertujuan untuk membangun Sarinah dengan dimensi gaya lama dengan menjaga keasliannya, namun dengan estetika kekinian agar menjadi ikon ke depannya,” ujarnya.

Ia menambahkan, untuk dapat menjadi ikon terkini maka diperlukan tambahan sarana prasarana yang memudahkan pengunjung untuk datang ke Sarinah. “Salah satunya dengan rencana penambahan area parkir basement sebanyak dua lantai. Juga akan ada tambahan mezanin sebanyak dua lantai dan untuk casing/facadenya akan diubah ke kondisi asli tampilan pada waktu pertama kali dibangun pada tahun 1960an,” ujarnya.

Ditargetkan proses renovasi keseluruhan Gedung Sarinah yang telah dimuali sejak akhir Juli 2020 akan selesai pada November 2021. Proses pemugaran tersebut diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp 700 miliar.

Gedung Sarinah sebelumnya juga pernah direnovasi usai mengalami kebakaran pada tahun 1984, yang pada akhirnya façade tower gedung dan podium tersebut ditutup aluminium, tangga outdoor diberi atap, dan tambahan setempat 1 lantai pada area podium. Sebagai Department Store sekaligus pencakar langit pertama di Jakarta, bahkan Indonesia, sudah semestinya Gedung Sarinah mencerminkan nilai luhur yang diusung oleh pencetusnya yakni Presiden pertama Ir. Soekarno. (ril.biro-kp/pupr)