Tokoh Pemuda Sumbar Ingatkan Pansel Bawaslu

oleh -700 views
oleh
700 views
Dua tokoh muda Sumbar, Nurkholis (kanan) dan Yohanes Wempi (kiri) ingatkan Pansel Bawaslu Sumbar terkait isu integritas calon, Jumat 11/8 di Padang
Dua tokoh muda Sumbar, Nurkholis (kanan) dan Yohanes Wempi (kiri) ingatkan Pansel Bawaslu Sumbar terkait isu integritas calon, Jumat 11/8 di Padang

Merdeka,—Seleksi Anggota Bawaslu tengah berlangsung, Panitia Seleksi (Bawaslu) Sumbar bertugas mendapatan enam calon pengawas pemilu berintegritas, kridibel dan menjunjung tinggi etika.

Tapi, menyimak proses seleksi yang telah selesai ujian phisikotes, Kamis kemarin, dua tokoh pemuda Sumbar, Nurkholis dan Yohanes Wempi meragukan figur terbaik didapat oleh Pansel.

“Saya pesan kepada Pansel untuk bekerja sesuai aturan yang berlaku dan tetap menjunjung tinggi integritasnya dalam menguji calon anggota Bawaslu Sumbar,”ujar Nurkholis saat diskusi terbatas, Jumat, 11/8 di Gor H Agus Salim Padang.

Menurut Kholis untuk mengawasi pesta demokrasi dituntut pengawas yang menjunjung tinggi integritas.

“Integritas bakal Calon Anggota Bawaslu Sumbar perlu menjadi catatan khusus bagi proses penyelenggara demokrasi di Sumatera Barat, Pansel jangan kaku dengan aturan saja,”ujar Kholis.

Dikatakan Kholis, pemuda Sumbar sepakat dengan pola rekrutmen yang dilakukan Pansel Bawaslu

“Tapi lebih sepakat lagi kalau Pansel menangkap hal yang berkembang dan menjadi isu di balik proses seleksi ini, ada calon yang masih terikat kontrak profesional di lembaga negara non struktural seperti KPU, KI dan KPID, ini juga harus menjadi penilaian oleh Pansel sebelum memutuskan enam atau berapa nama ikut proses selanjutnya, saya mencatat ada 22 nama yang masih berstatus anggota di lembaga bentukan UU lain di Sumbar,”ujarnya tidak merinci siapa 22 nama tersebut.

Selain itu, soal ada ujian phisikotes diulang, Nurkholis akan menyurati Bawaslu RI. “Apa dasarnya ada ujian HER (atau ujian ulang) pada sesi phisikotes Kamis kemarin, saya akan surati Bawaslu RI apakah ini ada SOPnya atau pandai-pandai Pansel Bawaslu Sumbar saja,”ujar Nurkholis.

Karena kata Kholis kalau saat ujian phisikotes pertama ada yang tidak lolos. “Ini lebih parah dan harus diulang, Pansel harus memcermati ini,”ujarnya.

Sementara Yohanes Wempi melihat seleksi Bawaslu Sumbar sudah berjalan secara tahapannya.

“Tapi jangan sampai seleksi Bawaslu itu hanya formalitas saja, sementara nama yang lolos sebelum seleksi sudah ada dikantong penguji,”ujarnya.

Sedangkan soal adanya isu surat kaleng ke Pansel, Nurkholis dan Yohanes Wempi minta Pansel tidak menanggapinya.

“Sekarang era terbuka, surat kaleng tidak etis untuk menjatuhkan seorang calon, kalau mau terus terang saja buat suratnya, jangan pakai surat tanpa indetitas, tindakan seperti itu tidak gentlement,”ujar Yohanes.

Sementara Ketua Pansel Bawaslu Sumbar Otong Rosadi seprti dikutip portal ini dari media harian Padang Ekspres Rabu mengatakan proses seleksi sudah susai ketentuan.

“Pansel bekerja sesuai ketentuan adanya calon yang masih menjabat di lembaga lain tidak melanggar ketentuan, tapi Pansel pasti mencermati masukan banyak pihak terkait seleksi ini, dan penilaian hasil Pansel adalah terukur,”ujar Otong di media tersebut.

Rencananya pada 14 Agustus 2017, Pansel akan umumkab siapa calon yang lolos dan berhak mengikuti tahapan seleksi selanjutnya. (wanteha)