Kedah,— Hebat uiii… Departemen Ilmu Politik FISIP UNAND ikut serta dalam Program Persidangan Antarabangsa Politik Malaysia-Indonesia:
Puluhan Akademisi Berkolaborasi Membentuk Pusat Jaringan Analisa Politik Malaysia – Indonesia berlangsung pada 17 Juli 2024 Universiti Utara Malaysia (UUM) di Kedah, Malaysia.
Kegiatan Program Persidangan Antarabangsa Malaysia – Indonesia berlangsung hingga 18 Juli 2024. Kajian ini dihadiri 17 Universitas dan Institusi dari Malaysia serta Indonesia serta didukung oleh The Institute of Malaysian Political Analysis (MAPAN), Ghazali Shafie Executive Enhancement Programme (GSEEP), dan Asian Institute of International Affairs and Diplomacy (AIIAD).
Delegasi dari Departemen Ilmu Politik UNAND yaitu Prof. Dr. Asrinaldi, M.Si., Dr. Tengku Rika Valentina, MA., Dr. Aidinil Zetra, M.Si., Dewi Anggraini, S.IP., M.Si., Andri Rusta, S.IP., M.PP., dan lainnya.
Selain itu Universitas dan Institusi turut serta mempresentasikan kajian-kajiannya, yaitu:
Universitas Sumatera Utara, Medan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Universitas Kristen Indonesia
Universitas Bangka Belitung
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Universitas Medan Area
Bitra, Indonesia
The Electoral Institute for Development Quality (EDEV), Indonesia
Dewan Pers, Indonesia
Universiti Utara Malaysia (UUM)
Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM)
Universiti Teknologi MARA (UiTM)
“Saya ingin mengucapkan selamat maju jaya, semoga persidangan ini berjalan dengan lancar serta mencapai objektif-objektifnya. Saya juga berharap hasil kajian persidangan ini akan dapat mencungkil idea-idea baru yang dapat membantu Kerajaan menyemarakkan lagi hubungan dua hala Malaysia- Indonesia” ujar Dato’ Seri Utama Mohammad Haji Hasan dalam Buku Cendera Mata.
Pertemuan ini menurut Andri Rusta satu dari sekian delegasi UNAND, bertujuan untuk menilai dan membandingkan keadaan demokrasi di Malaysia dan Indonesia serta membincangkan dan memperkukuh hubungan politik, ekonomi, dan sosial antara Malaysia dan Indonesia.
“Selain itu juga untuk menyediakan platform bagi pembuat dasar, ahli akademik dan pemimpin dapat membuka peluang untuk dialog produktif dan kolaborasi antara universitas dan institusi dengan kajian secara berkelanjutan, sehingga terciptanya perbincangan secara mendalam dan kritis demi terciptanya penguatan kualitas demokrasi dikedua negara,”ujar Andri (adr)