Uihhh, Tiga Hari Puncak Kurva Infeksi Coronavirus Meningkat Tajam di Sumbar

oleh -1,786 views
oleh
1,786 views
Hari ini 144 pasien positif Covid-19 Sumbar, belum outbreak Coronavirus, Selasa 29/4 (foti: desain by gusdie)

Padang,—Informasi update Coronavirus Sumbar biasanya pukul 13 atau 15 wib setiap harinya, tapi untuk penambahan pasien positif informasi setengah resmi beredar tadi pagi dan itu cukup mengagetkan banyak pihak karena terjadi pelonjakan pasien Positif Covid-19 per Selasa 28/4, 23 orang.

“Informasi penambahan pasien positif itu emang segitu, dan berarti per Selasa ini sudah 144 total pasien positif di Sumbar, tapi selengkapnya kami selaku juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 , publis resmi pukul 15.00 nanti,”ujar Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar Jasman Rizal, Selasa menjelang siang ini.

Lonjakan pasien positif setiap hari di Sumbar menurut Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) Sumbar dr Akmal Hanif, pertambahan dua digit pasien positif Covid-19 Sumbar dalam tiga hari, ternyata belum outbreak (ledakan kasus atau penambahan mendadak di saat wabah) sebenarnya.

“Ini baru puncak kurva infeksi Coronavirus yang meningkat tajam dalam tiga hari, sebelum ini 12, lalu 19 dan hari ini 23 pasien positif, trend positif Covid-19 di Sumbar terus naik,”ujar dr. Akmal Hanif.

Para dokter dan tenaga medis melihat puncak kurva infeksi seperti jumlah pasien yang terus naik itu kata dr Akmal Hanif, justru mengkhawatirkan soal kapasitas kesehatan yang tidak mencukupi.

“Terus terang ambo takut (saya takut) jika sampai ke situasi di mana jumlah kasus Covid-19 melebihi kapasitas pelayanan kesehatan, Di situlah  akan timbul outbreak dengan angka kematian yang tinggi, maka mau tidak mau Sumbar ini akan terjadi kuburan massal,”ujar Akmal Hanif

dr Akmal Hanif di whatsapp group Kawal ‘Covid-19 Sumbar’ sebelum ini menyebutkan kecemasannya melihat lonjakan pasien positif Covid-19 di Sumbar.

“Cemas kita, kasus covid-19 terkonfirmasi positif yang semakin banyak dan angka kematian Sumatera Barat 11,6%, itu jauh melebihi angka kematian Nasional  yang 8,4%,”ujar Akmal.

dr Akmal Hanif tegaskan untuk menekan seminim mungkin Covid-19 di Sumbar butuh intervensi yang militan dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar. jika Komando tidak keras dan tegas maka kekuatiran dari awal Sumbar menjadi kuburan massal akan jadi kemyataan.

“Saatnya sekarang Gugus Tugas Otoriter dalam memutus rantai penularan. Bila 75% saja rakyat disiplin melaksanakan upaya untuk memutus rantai penularan akan berdampak sangat signifikan untuk menurunkan puncak kurva infeksi Covid-19,”ujarnya.

Sementara Direktur Semen Padang Hospital (SPH) dr Farhaan Abdullah di berbagai whatsapp group mengatakan ayo kawal ketat PSBB dan maaf kata Farhaan silahkan tunda dulu ide-ide yang lain dan berdebat tidak perlu.

“PSBB Sumbar mari kita kawal pilihan ini dengan sungguh-sungguh dan serius, abaikan dulu ide-ide lain yang belum tentu cocok dengan kondisi serta kemampuan kita sendiri. Saya menilai dari apa yang saya kerjakan saja dari yang saya swab 100-an pasien  di SPH, beberapa hari belakangan ini masih saya temukan 13 positif covid-19 belum dari sentra yang lain lain,”ujar dr Farhaan.

Artinya kata Farhaan PSBB masih perlu ditingkatkan kepatuhan masyarakat, kalau masih banyak mobilitas orang di luar maka itu PSBB memutus rantai Coronavirus sulit mencapainya. Saya masih melihat mobil dari luar daerah masuk ke Sumbar, mestinya harus distop dulu, jalanan masih ramai lalu lalang mobil, pasar tradisional masih saja ramai, artyinya displin menerapkan sosial distanching masih rendah di masyakat kita,”ujar Farhaan. (iko)