Untuk Kesehatan Semua, Andani Eka Putra Inisiasi Rumah Isolasi Nagari

oleh -352 views
oleh
352 views
Andani Eka Putra inisiasi rumah isolasi nagari di Nagari Tageh. (foto: dok)

Padang,—Rumah Isolasi menjadi konten di Nagari Tageh yang dipopulerkan pihak Polda Sumbar.

Bahkan untuk memastikan putus mata randai covid-19 berbagai kalangan berharap Nagari Tageh menjadi triger bagi Sumbar dalam meminimalisir penyerbaran covid-19.

Ada Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand Andani Eka Putra, Ada Ery Gas Ketua NDC Unand dan Unand sendiri dengan profram KKN Merdekanya.

Andani Eka Putra menilai nagari tageh jika dikelola secara bersama akan mampu menekan angka positivity rate Sumbar yang di Minggu kedua Oktober jauh melampaui standar WHO yang 5 persen, yakni 12 persen lebih.

“Saya dan kawan kawan bersama Ery Gas, Prof Elfindri dan Sari Lenggogeni memberi penguatan terhadap nagari tageh yang dicanangkan Kapolda Sumbar sejak PSBB Sumbar lalu, yakni menginisiasi rumah aman dan rumah isiolasi nagari,”ujar Andani saat berdialog dengan Ketua Komisi Informasi Sumbar Nofal Wiska, Minggu 24 Oktober 2020.

Rumah aman untuk ibu yang akan melahirkan seminggu minimal sebelum hari persalinan diambil sampel swab dan diperiksa, jika negatif si ibu bisa ke rumah sakit melahirkan. Tapi jika positif si ibu akan diawat di rumah aman didampingi oleh mahasiswa anak nagari itu sendiri sebagai bagian program KKN Merdeka.

Terus rumah isolasi nagari adalah kesiapan nagari adaptif dengan covid-19. Rumah itu disiapkan untuk pasien positif dan diawasi oleh mahasiswa KKN Unand.

“Nagari Tageh bisa menggalang dana kepada masyarakat nagari baik di kampung maupun di rantau,”ujar Andani.

Karena rumah isolasi itu juga memberikan uang Rp 100 ribu bagia pasien positif yang isolasi di rumah isolasi nagari dengan status kepala keluarga.

“Kalau yang isolasi kepala keluarga Rp 100 ribu per hari kalau anggota keluarga bisa separonya. Bantuan itu diberikan kepada keluarganya bukan kepada si pasien. Adanya bantuan itu supaya pasien positif tidak berpikir soal periuk nasi di rumah lagi, pikiriannya bagaimana sehat kembali,”ujar Andani.

Menurut Andani nagari tageh butuh kebersamaan dalam melaksanakan sehingga tugas bersama putus mata rantai dan kendalikan penyebaran virus korona bisa dilakukan.(rilis: kwlc-19)