Ups Proyek Irigasi di Bandarejo Diduga tak Sesuai Specks

oleh -501 views
oleh
501 views
Protek Irigasi di Bandarejo dikeluhkan warga karena diduga tak sesuai spesifikasi (speck), Rabu 15/9-2021. (dok/jonhar)

Pasaman Barat, — Warga Bandarejo, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) mulai resah usai pelaksanaan pekerjaan proyek rehabilitasi jaringan irigasi Di Bandarejo tahun anggaran 2020 lalu.

Pasalnya, pembagunan irigasi yang anggarannya mencapai Rp1,9 miliar itu sudah banyak yang rusak parah.

Pantauan wartawan tribunsumbar.com di lapangan, Rabu 15/9-2021 memang bangunan itu saat ini sudah banyak yang rusak parah, terutama pada bagian pinggir atas pondasi terlihat banyak yang pecah. Kemudian, pada pekerjaan linning convreate beton atau pada saluran lantai diduga tidak memakai penyanggah atau beton decing.

Sehingga mengakibatkan selimut beton pecah dan rusak akibat aliran air. Lalu pada beton di bagian pinggir proyek itu mengalami retak dan pecah akibat kekosongan cor semen pada beton tersebut.

Artinya, didugapekerjaan proyek itu tidak sesuai rencana anggaran biaya yang ada dalam kontrak.

Secara terpisah, sejumlah warga Bandarjo  mengatakan, sejak pembangunan irigasi itu selesai pada Desember 2020 lalu, banyak warga yang mengeluh terhadap pembagunan proyek itu. Karena banyak lantai irigasi itu yang jebol. Diduga saat pekerjaan lantai tidak cukup ketinggian lantainya.

Dengan nada kesal sekaligus mengeluh dan dengan logat bahasa Jawa yang kental diakuinya, seharusnya pengawas proyek itu teliti mengawasi proyek tersebut.

Karena azas manfaat pembangunan itu untuk hajat hidup orang banyak, terutama untuk hamparan sawah, perekebunan dan perikanan warga setempat.

“Bangunan proyeknya sebagian besar jebol semuanyak pak. Padahal baru selesai Desember 2020 lalu. Belum sampai setahun tapi sudah ada yang pecah di bagian pinggir betonnya dan pada bagian saluran lantainya juga sudah banyak yang hancur. Apalagi kalau aliran air yang mengalir dihentikan maka akan terlihat jelas kehancuran pada saluran lantai tersebut,” tegas seoarang masyarakat setempat spontan.

Dikatakan, warga di sini banyak yang tidak mengetahui siapa yang kontraktor dan pengawas proyek irigasi itu. Karena saat pelaksanaan kegiatan irigasi banyak yang mengerjakannya, termasuk ada warga Bandarjo dan ada juga yang pelaksananya dari Kajai, Kecamatan Talamau.

“Kalau yang mengerjakannya berkelompok-kelompok pak. Umumnya ada juga yang langsung dari kampung kami ini. Berapa nilai proyek ini pastinya kami tidak tahu, tapi informasinya dulu hampir dua miliar pak,” sebutnya yang didampingi warga lainnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Pasbar, Jhon Edward saat dikonfirmasi wartawan melalui via thelphone mengatakan, belum bisa menjawab tentang persoalan tersebut karna data-data berada dikantor.

“Terkait itu, saat ini saya belum bisa menjawab karena sekarang ini saya sedang tidak berada di kantor dan data-data tentang itu ada dikantor” ujar Jhon Edward (jonhar)