Virus Corona Sudah Masuk Sumbar, Pak IP Harus Berani Tetapkan Bencana Daerah

oleh -743 views
oleh
743 views
Ketua DPRD Sumbar Supardi minta kepala daerah pindahkan aktifitas belajar siswa ke rumah, Senin 16/3 (foto: dok/nov)

Padang,—Pagi ini di terminal kedagangan luar negeri Bandara Internasional Minangkabau (BIM)  sedikit heboh ditemui penumpang Suspect Corvid 19 ditangani sesuai ketentuan standar organisasi kesehatan dunia.

Belum lagi berita dua hari kebelakang ini sudah ada indikasi terpapar virus corona atau covid-19 pada puluhan masyarakat Sumetera Barat, ini menandakan situasi sudah mulai kurang kondusif, dan banyak masyarakat menjadi cemas.

Selain adanya indikasi terpapar virus corona, berdasarkan keputusan dan saran Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, agar menghidari tempa-tempat keramaian atau ruang publik, ketua DPRD Sumbar Supardi menyikapi hal tersebut dengan serius.

Ketua DPRD Sumbar Supardi meminta Gubenur, Bupati Walikota harus mengambil sikap menjadikan Covid-19 sebagai bencana.

“Pak IP (irwan prayitno,red) harus berani membuat kebijakan memperkecil ruang lingkup Covid19, dengan surat keputusan bahwa daerah ini terkena bencana. Kita meminta kepada Pemprov untuk tidak phobia dengan Virus Corona, menghimbau masyarakat untuk tidak boleh memandang enteng virus yang telah banyak mengakibatkan kematian di beberapa negara” ujar Ketua DPRD Sumbar Supardi pada wartawan, Senin 16/3.

Supardi meminta, agar Gubenur mengeluarkan edaran terkait Covid-19 untuk membatasi intensitas aktivitas diruang publik dengan meliburkan perkuliahan dan sekolah, karena untuk Sumbar sudah ada yang terjangkit virus mematikan ini.

Ditambahkan Supardi, anggaran bencana bisa dipergunakan untuk beberapa rumah sakit yakni RS Unand, RS Semen Padang, serta eumah sakit lainnya, guna penambahan ruang isolasi terhadap rumah sakit yang telah ditunjuk Kemenkes selain RSUP M Djamil dan AB Sa’anin tetap upayakan dalam penanganan Covid19.

“Agar bisa membantu rumah sakit rujukan dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan, tentunya gubernur harus berani membuat keputusan kalau hal ini sudah merupakan bencana, jadi bisa mempergunakan dana cadangan untuk membantu, karena tidak ada dalam APBD,” tegasnya lagi.

Supardi juga meminta Gubernur serta jajarannya, meliburkan anak-anak sekolah, agar tetap belajar di rumah, agar menghindari para siswa berkunjung keruang publik, dengn alasan belajar bersama dan lain sebagainya, karena penyebaran covid-19 rentan terjadi di ruang publik, bukan di ruang kelas.

“Agar jangan bertambah korban terpapar sebaiknya sementara gubernur dan walikota/bupati meliburkan persekolahan, karena kalau masih ada yang bersekolah, tentunya para siswa akan mengunjungi ruang publik seperti cofee dan lainnya, yang merupakan tempat paling mudah penularan covid-19,” tegas Supardi.

Dia juga merespon positif dan memberi aplaus atas keberanian rektor UNP Ganefri untuk meliburkan mahasiswa-nya, dan semestinya diikuti oleh lembaga pendidikan lain, termasuk yang dubawah gubernur,walikita dan bupati.

“Kita akan mendukung kebijakan pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran covid-19, termasuk kebijakan dalam meliburkan siswa dan keputusan menjadikan ini bencana,” tegas Supardi lagi.(nov)