Wabah Corona Sudah Bikin Ekonomi Down

oleh -776 views
oleh
776 views
Wabah Corona, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Sumbar S Budi Syukur SH minta pemerintah re-schedule utang pelaku usaha, terutama usaha bus angkutan umum dan UMKM Kamis 19/3 (foto: dok)

Padang,— Virus Corona mewabah mendunia, semua negara menghadapi ganasnya Covid19, Indonesia juga, dan Sumbar pun sudah merasakan dampak wabah virus corona itu.

Pengusaha Sumbar yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Sumbar dan Ketua Organda Sumbar. S Budi Syukur SH melihat sejak Corona muncul di Wulan Cina telah menggoyahkan sendi-sendi ekonomi baik negara maupun ekonomi rakyat.

“Kini di Sumbar bersiap perang hadapi virus corona, sebagai pengusaha dan ketua Organda kami lebih fokuskan sorot dampak wabah corona terhadap ekonomi. Kita harus berhati hati dan siaga terhadap penyebarannya, kita tidak boleh lengah,”ujar Budi Sukur, Kamis 19/3 di Padang.

Kata Budi pergerakan ekonomi harus berjalan terus, karena di sinilah sendi-sendi kehidupan masyarakat khususnya Sumatera Barat, yang lebih banyak bergerak disektor UMKM baik industri maupun perdagangan, transportasi dan parawisata.

“Kondisi saat ini telah membuat sendi sendi kehidupan ekonomi turun drastis. Para pengusaha mengalami penurunan omset yang signifikan , di sektor transportasi bus AKAP dan AKDP 3 bulan belakangan mengalami guncangan dengan adanya tiket pesawat murah nah sekarang ditambah lagi virus corona 19, sudah jatuh dihimpit tangga pula. Biasanya masing masing PO memberangkatkan bus 3 unit per hari , saat ini satu unit per hari saja susah bahkan ongkos juga sudah diturun sampai 35 persen dari biasa. Masih juga tak ada akan berangkat,”ujar Budi.

Padahal kata Budi Syukur Para pengusaha bus baru saja melakukan peremajaan bus dengan merogoh kocek senilai Rp 1.7 milyar per unit.

Lain transportasi lain pula perdagangan dan parawisata, berkurangnya konsumen berbelanja, ditangguhkan semua kegiatan rapat ,seminar dan lain sebagainya membuat sektor ini kurang darah.

Kondisi saat ini adalah keadaan darurat force mayure, namun dunia usaha punya kewajiban yang besar baik kewajiban untuk karyawan, operasional yang tidak bisa ditunda maupun kewajiban kepada pihak ketiga/vendor dan kewajiban ke kreditur/ bank maupun perusahaan pembiayaan/ leasing.

“Memang sulit tapi harus dijalani, salah satu langkah penyelamatan adalah mengeluarkan dana cadangan , seandainya ada, dan melakukan efisiensi disegala sektor.
Namun kita tahu dunia usaha di sumbar lebih banyak di sektor UMKM, dalam hal ini perlu otoritas keuangan memberikan langkah-langkah kebijakan di sektor keuangan dan perpajakan, pemerintah harus membantu dunia usaha, salah satunya adalah pengurangan/ pembebasan bunga bank selama terdampakm Serta re-schedule,”ujar Budi.

Pemerintah dan pengusaha, Kadin asosiasi dan himpunan kata Budi harus duduk bersama untuk menyamakan persepsi menghadapi persoalan ini.(koko)

Ketua dewan pertimbangan kadin sumbar dan ketua organda sumbar.