Waduh Anggota DPR RI Adukan Baliho Kapolda ke Presiden, Korda Garda F : Kasihan Banget

oleh -927 views
oleh
927 views
Inilah Baliho Fakhrizal dipasang spontan oleh Sahabat Fakhrizal (Safa) menjadi gambar ciutan twitter Anggota DPR RI Andre Rosiade. (foto: dok)

Padang,—Cuitan di laman twitter Anggota DPR RI Andre Rosiade terkait baliho Kapolda Sumbar Irjen Pol. Fakhrizal yang dibuat oleh sejumlah Kapolsek di Sumbar bahkan mengadukan ke Presiden Joko Widodo dan Menkopolhukam justru berbalik arah.

Andre mendapat kecaman dari berbagai pihak. Ada yang menganggap cuitan itu bukti kekanak-kanakan Andre karena baru dapat label sebagai anggota DPR RI. Ada juga yang mengatakan, Andre masih mencari panggung dan berharap cuitannya menjadi pembicaraan masyarakat Sumbar.

Kordinator Daerah Garda F Sumbar, Ade Suharmansyah justru kasihan melihat Andre. Sebagai anggota DPR RI, seharusnya Andre memperlihatkan kecerdasannya melihat persoalan.

Pasalnya, baliho-baliho Kapolda Sumbar itu terkait dengan sosialisasi peraturan laku lintas, Kamtibmas demi keamanan masyarakat serta tema-tema yang berkaitan dengan tugas dan fungsi (tusi) kepolisian.

Korda Garda F Sumbar Ade Suharmansyah sebut kasihan atas ciutan seorang anggota DPR RI, Senin 28/10

“Lagi pula, Pak Fakhrizal sebagai Kapolda jelas punya kewajiban memberitahukan dan mengingatkan masyarakat di wilayah kerjanya soal aturan lalu lintas, serta hal-hal yang berkaitan dengan keamanan dan ketertiban masyarakat. Saya tidak dalam kapasitas membela Kapolda, tapi kasihan saja melihat wakil saya di DPR RI berpikiran begitu. Sampai melaporkan pula ke Kapolri dan Presiden, kayak nggak ada.kerjaan,” tegas Ade.

Satu hal lagi, lanjut Ade, jika dikaitkan dengan cerita bahwa Kapolda Irjen pol. Fakhrizal akan maju menjadi calon gubernur Sumbar pada 2020 nanti, itu ranah lain lagi.

Karena baliho-baliho itu tidak satu pun berbau kampanye. Apalagi Irjen Fakhrizal, belum ditetapkan sebagai calon. Jadi belum bisa dilekatkan aturan Pilkada padanya.

“Saya juga menangkap kesan, dari cuitan Andre itu dan dari statemen yang dibuatnya, ada rasa ketakutannya dengan seorang Jenderal Bintang Dua Polisi yang digadang-gadangkan maju untuk calon Gubernur Sumbar 2020-2025. Apalagi bila calon dari Gerindra nanti bisa kalah, padahal Gerindra pemenang Pemilu di Sumbar, mungkin menurut Pak Andre ini akan memalukan partainya dan sekaligus memperkecil peluangnya untuk bisa dua periode jadi anggota DPR RI,”ujar Ade.

Ade juga berharap Andre lebih dewasa berpolitik. Kalau memang nantinya Kapolda Sumbar maju sebagai calon Gubernur Sumbar 2020-2024, itu adalah bagian dari hak politiknya dan tak ada aturan yang melarangnya. Tentunya harus mundur jabatannya sebagai Kapolda, sesuai aturan yang mengaturkan.

“Pak atau Bung Andre lah jangan memperlihatkan ketakutan yang berlebihan. Mari kita mempersiapkan kader masing-masing. Sebagai Korda Garda F tentu kami juga akan mempersiapkan calon kami dengan segala persyaratan untuk syarat maju sebagai Calon Gubernur. Begitu juga bung silahkan mempersiapkan kadernya juga sehingga bisa lolos sebagai calon gubernur. Mari kita hargai hak politik masing-masing,” terang Ade.

Sebagai sosok yang satu almamater, Ade mengajak Andre untuk memgedepankan silaturahmi. Pola-pola membenturkan masyarakat dan menjurus pada provokasi dan perpecahan, agar dihindari.

“Cukuplah maayarakat Sumbar terbelah oleh Pilpres kemaren. Jangan lagi dirusak dengan pemilihan gubernur ini. Saya yakin, Pilpres kemaren telah menbuka mata masyarakat Sumbar dan masyarakat akan makin cerdas menentukan pilihannya,” ucap Ade. (rilis: garda-f))