Waduhhh, Kapolda Sumbar Digendong Pesilat ada apa ya?

oleh -855 views
oleh
855 views
Kapolda Sumbar digendong bahu dan di arak pesilat, usai membuka kejuaraan silat Kapolda Cup 2019, Sabtu 24/8 di Padang. (foto: dok/rakyatterkini.com)

Padang,—Kapolda Sumbar Irjen Fakhrizal terlihat digendong empat sampai tujuh orang laki-laki berpakaian pesilat Sabtu 24/8 kemarin.

Bukan karena jenderal bintang dua habis bertarung atau sebab lainnya, tapi itu ternyata ujud cinta dan kebanggaan serta terima kasih para pesilat kepada Kapolda Sumbar yang terkenal mensupor semua cabang olahraga terkhusus silat.

“Kami bangga dan bahagia ada komadan polisi berpangkat bintang dua yang sangat mensupor olahraga terutama silat, kami gendong bahu beliau mengantarkan hingga ke mobil dinas,”ujar seorang pesilat Pesantren Haratul Quran Batang Kabung Gantiang Padang, usai antarkan Fakhtizal ke mobil dinasnya.

Kapolda usai membuka kejuaraan silat antar pesantren se Indonesia itu, awalnya jalan kaki ke arah mobil dinasnya terparkir. Tapi tak dinyana dan buat putera asli Kamang Agam ini terkejut, dia diangkat dan digendong bahu lalu di arak menuju parkiran mobil oleh enam hingga tujuh pesilat.

“Terkejut karena tidak menyangka mau digendong para pesilat,”ujar Fakhrizal dengan senyum khasnya.

Kejuaraan Silat Antar Pesantren se Indonesia bertajuk Kapolda Cup  2019 dibuka Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal dengan disaksikan oleh seluruh peserta silat.

“Saya sangat mengapresiasi penyelenggaraan kejuaraan ini, dan panitia yang sudah bersedia mengelar Kejuaraan Silat Piala Kapolda Tahun 2019,”ujar Fakhrizal.

Silat merupakan olahraga beladiri untuk menemukan jati diri, sebab silat mampu membina kesehatan fisik dan mental, menanamkan jiwa luhur dan kesatria serta cinta tanah air.

“Perjuangan para pendahulu, termasuk para ulama mampu membakar semangat para santri untuk melawan penjajahan, itu karena dibekali ilmu beladiri silat dan diajarkan di polesantren,”ujar Kapolda.

Kini  74 tahun usia kemerdekaan jiwa tarung pesilat pesantren mengusir penjajahan tidak boleh padam, semangat kemerdekaan, kebangsaan dari para santri harus tetap menyala.

“Dengan mewarisi semangat itu, saya berharap para santri silahkan bertarung untuk meningkatkan kemampuan diri, terutama mengasah diri di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan berprestasi di bidang olahraga, dengan tetap memegang nilai luhur pejuang bangsa,”ujarnya. (rilis/icho)