Wako Fadly Amran Resmikan Monumen Al Qur’an 

oleh -99 views
oleh
99 views

PADANG PANJANG,– Masjid Islamic Center makin megah setelah Monumen Al Qur’an itu berdiri indah.

Sumbangan alumni angkatan 81 SMP Padang Panjang ini, diresmikan Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano bertepatan pada momentum perhelatan akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXXIX Tingkat Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (13/11) sore.

Peresmian Monumen Al Qur’an dengan ukiran Surat Shad Ayat 6-36, karya Yulhendri ini, turut dihadiri Direktur Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Prof. Dr. H. Kamaruddin Amin, Wakil Wali Kota, Drs. Asrul, Forkopimda, angkatan 81 SMP Padang Panjang, jajaran pejabat Pemko dan undangan lainnya.

Wako Fadly menyampaikan, berdirinya Monumen Al-Qur’an sumbangan alumni SMP Padang Panjang angkatan 81 tersebut, merupakan bentuk pembangunan kolaboratif.

“Hadir pada momen MTQ di Kota Padang Panjang, inilah bentuk pembangunan 4.0. Pembangunan yang kolaboratif,” katanya.

Di samping itu, Islamic Center sebagai pusat kajian Islam, lanjut Fadly, saat ini didukung dengan hadirnya MAPK (Madrasah Aliyah Program Khusus) yang disupport dari Kemenag. “Semoga ke depan akan ada lagi dukungan dari Kemenag,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Agama yang diwakili Kamaruddin Amin mengapresiasi berdirinya Monumen Al Qur’an ini. “Betapa adat Minangkabau terefleksi, Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah.

Serta menjadi karakter feature Indonesia Islam yaitu sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakatnya,” tuturnya.

Kamaruddin Amin turut mengucapkan terima kasih atas kolaborasi tersebut. “Yang diresmikan ini adalah bentuk sinergi dan kolaborasi. Saya mengucapkan terima kasih atas kolaborasi ini,” tuturnya.

Adapun perwakilan Alumni SMP Padang Panjang Angkatan 81, Drs. Puji Priyanto berharap Monumen Al Qur’an menjadi ikon serta tempat wisata religi yang dapat menggeliatkan ekonomi masyarakat.

“Semoga para perantau yang lainnya juga terketuk hatinya membangun Kota Padang Panjang. Sebagai Kota Serambi Mekkah, karya Yulhendri ini hendaknya bisa dirawat setelah diserahkan,” pungkasnya. (harris/kominfo)