Wako Genius Umar Pastikan Protokol Sekolah Diterpakan di Sekolah

oleh -360 views
oleh
360 views
Walikota Pariaman Genius Umar saksikan anak sekolah dasar mencuci tangan sebelum masuk sekolah pada hari pertama bersekolah di Pariaman nan zona hijau covid-19, Senin 13/7. (foto: dok/kominfosb)

Pariaman,—-Hari pertama masuk sekolah, Walikota Pariaman Genius Umar bersama jajaran melakukan monitoring ke sekolah – sekolah di Kota Pariaman. Mulai dari SD, SMP, MTSN sampai SMA yang ada di Kota Pariaman hari ini Senin 13/7 kemarin.

“Hari ini kita melakukan monitoring ke sekolah – sekolah yang ada di Kota Pariaman. Mulai dari SD sampai SMA pun tetap kita lakukan monitoring sehingga kita tahu sekolah yang patuh dan menerapkan protokol kesehatan yang telah diberikan beberapa waktu lalu. Dan Allhamdulillah sekolah di Kota Pariaman semua patuh,“ ujar Genius Umar saat melihat seorang anak sekolah dasar mencuci tangan sebelum masuk sekolah.

Kota Pariaman menjadi satu dari beberapa daerah di Sumbar tergolong zona hijau. Berdasarkan keputusan Mendikbud RI sekolah di zona hijau pandemi covid-19 boleh melaksanakan belajar tatap muka di ruang kelas.

“Kota Pariaman telah kembali menyekolahkan SD, SMP/sederajat dan termasuk SMA/SMK di Kota Pariaman yang sebenarnya kewenangan Provinsi Sumatera Barat namun menyesuaikan dengan kebijakan daerah masing – masing. Khusus  TK dan  PAUD, masih sekolah di rumah aja, sedangkan SD kelas I, II dan III tetap melaksanakan belajar tapi belajar di rumah dan dipantau oleh gurunya masing – masing yang langsung datang kerumah siswa tersebut,”ujar Genius Umar.

Sekalipun Kota Pariaman zona hijau tapi Genius Umar tidak mau lengah, sekolah harus menyiapkan diri dengan protokol kesehatan.

”Saat siswa datang ahrus dilakukan pencekan suhu, termasuk guru dan pegawai tata usaha sekolah. Harus ada wastafel  di setiap kelas dan wajib gunakan masker, dan orang tua mengantar hanya sampai pagar sekolah,”ujar Genius Umar.

PEnerapan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran dan penulran covid-19 yang hingga jini belum ada anti virusnya.

“Sekolah di masa new normal beda dari sekolah sebelum pandemi. Anak-anak membawa bekal dari timah masing-masing dna jam belajR dieprsingkat yaitu 07.30-10.15 WIB. Siswa  dibagi 2 kelompok belajar dengan standar operasional prosedur (SOP)  ditetapkan oleh masing-masing sekolah,”ujar Genius Umar didamping Kadiskominfo Hendri.

Sekolah di Pariaman ada yang melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM) dengan kelompok I satu minggu di rumah dan kelompok II (dua) PBM di sekolah dan ada juga yang menerapkan 3 (tiga) hari belajar di kelas  dan 3 (tiga) hari belajar di rumah.

Untuk murid SD, Walikota sangat mengharapkan perhatian yang lebih dari para guru karena siswa SD belum semuanya paham dan mengerti akan bahaya pandemi covid-19.

Genius juga mengingatkan kepada murid – murid untuk tidak tukar-tukaran masker dengan teman.

“Kita tadi juga ingatkan murid SD agar tidak menukar maskernya dengan temannya, karena bisa membahayakan diri sendiri. Saya harapkan juga peran orangtua sangat diperlukan baik dalam memperhatikan belajar anak maupun untuk memutus rantai penyebaran covid-19, “ tutupnya.(rilis: diskominfoprm)