Wako Motivasi Sarjana Baru UNP

oleh -789 views
oleh
789 views
Wako Bukittinggi Ramlan Nurmatias beri motivasi, sarjana baru UNP harus menjadi pemenang jangan jadi pecundang, Sabtu 17/3 pada kuliah umun sesi wisuda hari kedua di UNP Padang. (foto: humasunp)

*Jadilah Pemenang tidak Pecundang*

Padang,—Rektor UNP Prof Ganefri hadirkan Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias untuk memberikan motivasi dan kiat sukses menghadapi masa depan.

Wako Bukittinggi memberikan motivasi  bertemakan ‘Membangun Semangat Wirausaha’ kepada sarjana lulusan Universitas Negeri Padang (UNP) pada Wisuda Ke-110, hari kedua, Sabtu 17/3.

2000 sarjana baru UNP dan mahasiswa menghadiri kuliah umum Ramlan Nurmatias, juga terlihat hadir  Wakil Rektor, Para dekan dan dosen serta para orang tua wisudawan-wisudawati,

Ramlan Nurmatias menceritakan sejarah hidupnya di masa lalu. Sulitnya perekonomian di zaman dahulu, menjadi motivasinya untuk berusaha. Anak ke tujuh dari sembilan bersaudara ini dilatih untuk disiplin dalam menuntut ilmu.

“Saat kuliah, di Fakultas Hukum UMSB Bukittinggi, saya menjalaninya dengan penuh kesederhanaan,”ujarnya.

Tapi menempa diri berorganisasi, selalu memupuk sifat sosial, maka etos diri Ramlan pun terus tersebentuk.

Sehingganya kata Ramlan, dia menekuni berbagai pekerjaan saat masuk duduk di kuliah.

“Tak ada pantangan dalam bekerja waktu itu, asal halal, jadi tukang cat kebun binatang pun saya lalukan, dapat uang bisa buat biaya kuliah,”ujarnya.

Adanya penempaan diri dalam berusaha, Ramlan Nurmatias dalam berusaha terus berkembang, berbagai usaha dilakoni sehingga dia di Bukittinggi termasuk pengusaha sukses.

Ramlan Nurmatias menyampaikan, mahasiswa harus siap menghadapi tantangan era globalisasi. Bahkan tahun 2030 mendatang, Indonesia akan mendapat bonus demografi. Tantangan ini harus dapat disikapi dengan baik yang harus dipupuk sejak dini.

“Indonesia emas akan terjadi pada 2045. Tahun 2030 Indonesia dapat bonus demografi, 70 persen penduduk Indonesia adalah manusia yang produktif. Jika mahasiswa tidak siap, itu sangat berbahaya bagi Indonesia. Untuk itu dari sekarang harus ubah pola pikir. Jadilah manusia pemenang. Jangan jadi manusia pecundang,”ujarnya.

Pola pikir pemenang itu kata Ramlan, bekerja dan berpikir mencari solusi, kuliah dengan fakta, mencari cara yang lebih baik, walaupun sulit tapi harus bisa dikerjakan.

“Tidak pernah lupa karena bertanggung jawab. Pemenang berani mengakui kesalahan, tidak takut kalah dan siap menghadapi bahaya,”ujarnya.

Sedangkan sebaliknya kata Ramlan, pecundang hanya mencari alasan, sering mengembalikan masalah, tidak mengakui kesalahan, takut untuk kalah dan berusaha untuk menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu yang berbahaya.

“Kuncinya investasi sosial. Untuk jadi pemenang harus dapat berinvestasi bidang sosial dalam kehidupan. Itulah modal seseorang untuk menjadi pemenang. Baik itu sebagai pengusaha, pejabat, tokoh politik dan pemenang dalam hal apapun. Tidak akan pernah seorang menjadi pecundang untuk jadi pemenang,” ujar Ramlan.

Walikota yang latar belakangnya seorang pengusaha ini menghimbau para Sarjana UNP, salah satu universitas ternama di Sumatera ini, terus membangun semangat wirausaha untuk menghadapi masa depan. Dengan cara pikir wirausaha yang ditanamkan, tentu upaya untuk menjalankan perekonomian dapat dilaksanakan dengan mudah.

“Cara pikir wirausaha ini lah yang saya terapkan. Untuk jalankan pembangunan, jangan hanya berharap pada APBD. Dengan semangat wirausaha, sudah milyaran rupiah dana CSR yang berhasil kami tarik dari BUMD dan BUMN untuk Bukittinggi,”ujarnya.

Selain itu, juga dilakukan upaya menarik dana pusat dari APBN untuk Bukitinggi.

“Sudah ada Rp 38 milyar untuk embung di Bukittinggi. Kedepan ada Rp 400 milyar untuk pembangunan Pasa Ateh. Itu semua dari dana pusat. Ini dapat dilakukan karena pola pikir wirausaha,”ujarnya. (rilis humasunp)