Wako Pariaman Bertaruh dengan Covid-19, Zona Kuning, Kembali Laksanakan PTM di Sekolah

oleh -293 views
oleh
293 views
Pariaman kembali laksanakan PTM di semua sekolah di kota itu, Kamis 13/8 (foto: dok/kominfoprm)

Pariaman,—-Kota Pariaman kembali bertaruh dengan covid-19, hari ini Walikota Genius Umar kembali membuka pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

“Penaganan covid-19 on the track dan Stagas Covid-19 Pariaman saya nilai mampu mengendalikan penyebaran virus korona ini. Pasca tenaga pendidik terpapar sebelum ini, hari ini kita kembali melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah,”ujar Walikota Pariaman Genius Umar, Kamis 13 Agustus 2020.

Genius menjelaskan bahwa kebijakan ini sesuai dengan keputusan dan instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, dan kesepakatan SKB Empat Menteri yang diperbaharui, di mana daerah yang berada di zona hijau dan kuning boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka.

“Berdasarkan instruksi Mendikbud dan SKB 4 menteri tersebut, kami di Pemerintahan Kota Pariaman mengeluarkan instruksi Walikota Nomor 420/1084/Dikpora-2020 tentang Pelaksanaan Pembelajaran Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Tahun Pelajaran 2020/2021 di Kota Pariaman, di mana di instruksi tersebut membuka pembelajaran tatap muka untuk seluruh siswa mulai dari siswa SD, SMP sampai SMA/SMK yang ada di Kota Pariaman,” ujarnya.

Lulusan S3 IPB ini juga mengatakan bahwa pembelajaran daring yang selama ini dilaksanakan selama masa pandemi covid-19 memang sudah dilaksanakan di Kota Pariaman, tetapi pembelajaran yang terbaik untuk anak-anak adalah pembelajaran yang ada di sekolah.

“Dengan sekolah kembali dibuka, kita harapkan tingkat kejenuhan siswa yang selama ini hanya disibukan dengan pembelajaran jarak jauh, mencatat materi di buku catatan dan menjawab soal di buku latihan, saat ini bisa langsung bertanya kepada guru bidang studinya langsung, tanpa perlu disibukan dengan gadget dan kuota internet,”ungkapnya.

Genius Umar juga menegaskan bahwa sekolah yang ada di Kota Pariaman, harus menyiapkan sarana dan pra sarana pendukung untuk mengikuti protokol kesehatan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini.

“Bersekolah di Adaptasi Kebiasaan Baru ini harus mematuhi protokol kesehatan. Setiap siswa yang akan memasuki sekolah, suhu siswa harus diukur melalui Thermo Gun yang ada di setiap sekolah, dan siswa diwajibkan memakai masker, dan mencuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir yang harus disediakan oleh sekolah,”ujarnya.

Selain itu, jumlah siswa juga dibatasi dan jam belajar dipangkas dari jam 7.30 sampai jam 10.10 tanpa istirahat, dan anak-anak juga diwajibkan membawa bekal dan tempat minum sendiri.

“Bagi siswa dan guru yang suhu tubuhnya diatas 38 derajat celsius kita minta untuk memeriksakan kesehatanya di Puskesmas terdekat,” tukasnya.

Dan alabila nanti ada peserta didik, pendidik maupun tenaga kependidikan dinyatakan positif covid-19, Genius tegas akan menutup satuan pendidikan yang bersangkutan ditutup hingga dinyatakan bisa dilaksanakan PTM kembali oleh Tim Gugus Tugas Kota Pariaman atau pihak berwenang lainya,”ujar Genius Umar. (rilis: kominfoprm)