Wali Nagari Berpolitik Uang, Tidak Akan Dilantik

oleh -181 views
oleh
181 views
Bupati tegas jelang Pilwana, tak melantik wali nagari berpolitik uang. (foto: dok/ kominfo-pasbar)

Pasaman Barat,—Bupati Pasaman Barat (Pasbar) Hamsuardi menegaskan tidak akan melantik wali nagari yang berpolitik uang.

Hal itu disampaikannya pada saat melakukan kunjungan safari ramadhan 1442 hijriah di Masjid Nurul Hasanah Jorong Kapa Selatan, Nagari Kapa Kecamatan Luhak nan Duo, Jum’at (23/4/2021) malam.

Hal tersebut mengingat besarnya tanggungjawab seorang pemimpin terhadap yang dipimpinnya secara tanggungjawab agama.

“Sebentar lagi akan ada pemilihan wali nagari. Kita berharap melalui pemilihan nanti akan didapatkab wali nagari terpilih. Harapan saya kepada masyarakat mari kita memilih dengan baik. Jaga kondusifitas sehingga ketentraman tetap terjaga. Ini harapan kita untuk seluruh masyarakat,” katanya.

Hamsuardi menegaskan tidak akan melantik wali nagari yang berpolitik uang. Jika ada masyarakat yang mendengar perihal tersebut untuk dapat melaporkannya dan menginformasikan.

“Tidak boleh berpolitik uang. Jika saya mendengar ada yang berpolitik uang, tidak akan saya lantik. Beberapa waktu lalu kita sudah melewati pemilihan bamus. Jika ada juga bamus yang terlanjur berpolitik uang, bersegeralah meminta ampunan Allah, ” tegasnya.

Sangat disayangkan, Lanjutnya, tidak adanya pemekaran nagari yang dilakukan di Nagari Kapa. Hal itu dipandang perlu menjadi pembahasan bersama ke depan mengingat banyaknya manfaat yang diperoleh masyarakat melalui pemekaran nagari.

“Sebanyak 59 nagari pemekaran yang diusulkan Pasbar akan segera disahkan oleh pihak kementrian. Sangat disayangkan, di nagari kapa tidak adanya pemekaran nagari. Ini harus menjadi pembahasan ke depan. Sejauh ini kita tidak ada mendengar pihak yang dirugikan akibat pemekaran nagari, baik itu pihak adat dan lain sebagainya. Malahan justru keuntungan besar akan diperoleh dengan semakin dekatnya pelayanan masyarakat dan dana yang diperoleh berkisar Rp 1,5 Miliar per nagari untuk pembangunan,” jelas Hamsuardi.

Hamsuardi mengatakan, hal tersebut tentunya sangat menguntungkan dalam rangka pendekatan pelayanan masyarajat dan percepatan pembangunan.

“Nagari Kapa ini harusnya bisa dibagi menjadi 3-4 nagari. Ini akan kita bahas ke depan dengan tim pemekaran nagari. Semoga bisa diusulkan kembali ke pusat. Manfaatnya sangat banyak. Jika dimekarkan, nagari, ada empat wali nagari yang akan bertambah begitu juga dengan perangkat beserta bamusnya,” imbuhnya

Disamping itu, program keagamaan juga menjadi perhatian pemerintah daerah untuk terus digaungkan dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.

“Kepada camat, wali nagari dan kepala jorong, niniak mamak, alim ulama dan segenao masyarakat, mari kita sukseskan program magrib mengaji. Selepas magrib hendaknya ada dalam setiap rumah itu yang membaca al-qur’an. Mari kita imbau kepada seluruh masyarakat,” ajaknya.

Sementara itu, pengurus masjid Nurul-Hasanah, Syafril menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim safari ramadhan yang hadir. Kegiatan tersebut menjadi sejarah bagi masyarakat setempat, karena terakhir kalinya masjid tersebut dikunjungi berkisar Sepuluh tahun lalu.

“Kami berterima kasih dan sangat bangga atas kehadiran bupati pasbar beserta rombongan. Ini luar biasa. Menjadi catatan sejarah bagi masyarakat dan sepertinya pun memang disengaja dan tanpa unsur politik,” ungkapnya. (kominfo/jonhar)