Merdeka,—Dua anak muda politisi Kota Padang, Andre Rosiade, politisi Gerindra Pusat dan Maidestal Hari Mahesa, Ketua DPC PPP dan Anggota DPRD Kota Padang tiga periode bertemu di Jakarta.
Pada lobi makan martabak di ibu kota negara dua politikus muda yang namanya sudab menjadi buah bibir jelang Pilkada Padang itu, topik bicara tidak lepas dari Pilkada Padang 2018.
Andre representatif Partai Gerindra pemilik enam kursi dan Esa biasa Maedestal Hari mahesa disapa, merupakan representatif empat kursi di DPRD Padang.
“Kami ketemu ngobrol tentang Pilkada Padang sambil menikmati Martabak, kami bersahabat sudah lama, dan mulai ada titik terang bersama menatap Pilkada Padang,”ujar Andre Rosiade, Rabu 9/8 dini hari.
Menurut Andre Padang butuh pemimpin yang bisa melakukan percepatan pembangunan agar kota menjadi maju dan modern, sudah saatnya kepemimpinan Kota Padang diberikan kepada anak muda.
“Andre-Esa sepakat dan berkomitmen untuk bersama – sama berkontribusi dalam pembangunan Padang ke depan. Kami akan melakukan gebrakan politik di Padang, siapa yang tidak tahu dengan Maidestal Hari Mahesa politisi usia muda tapi senior di DPRD Padang karena diberi amanah masyarakat tiga kali Pemilu,”ujar Andre.
Menurut Andre berkoalisinya Gerindra dengan PPP di Padang sudah bisa untuk mengusung calon Walikota di Pilkada Padang 2018.
Pilkada masih satu tahun lagi, jadi masih ada waktu untuk meningkatkan Popularitas dan Elektabilitas dua politisi muda ini.
“Kita melihat Padang kedepan punya pandangan dan analisa hampir sama, dan seperti yang sering saya katakan bahwa politik adalah dinamis dia tidak aljabar yang hasilnya harus pasti,”ujarnya.
Munculnya penjajakan maju bersama, Andre-Esa di Jakarta Rabu dini hari menurut Andre Rosiade ini warning bagi kader Parpol yang sudah jumawa.
Menurut pakar politik dan survei Indrayadi dari Liberte, politisi sekaliber Ahok di DKI saja bisa kalah, padahal modal awal Elektabilitasnya 70%.
“Dengan kerja keras dan bersama Rakyat saya rasa Andre Rosiade bisa menumbangkan incumbent apalagi tahun 2013 survei terakhir Andre, lebih tinggi dari Mahyeldi,” ujar Indrayadi (erwandi)
