Waoooo, Padang Panjang Kembali Raih Penghargaan Tertib Ukur 2017

oleh -843 views
oleh
843 views
Hendri Arnis memang Walikota bertangan dingin belasan penghargaan diraihnya, hari ini terima penghargaan dari Menteri Perdagangan Enggar, Senin 4/12 di Bandung. (foto: bdi)
Hendri Arnis memang Walikota bertangan dingin belasan penghargaan diraihnya, hari ini terima penghargaan dari Menteri Perdagangan Enggartiasto, Senin 4/12 di Bandung. (foto: bdi)

Bandung – Waoo, luar biasa, barangkali hanya itu kata yang tepat untuk menggambarkan presatasi Kota Padang Panjang selama 2017 ini.

Bayangkan, selama enam bulan saja, sudah belasan prestasi nasional yang raih. Termasuk hari ini, Senin 4/12, Walikota Padang Panjang H. Hendri Arnis, BSBA kembali menerima Penghargaan tertinggi dari Pemerintah Republik Indonesia, sebagai Daerah Tertib Ukur (DTU) tahun 2017.

Hebatnya lagi, capaian Padang Panjang sebagai daerah tertib ukur, diraih dengan nilai sangat memuaskan.

Wako Hendri Arnis yang dihubungi melalui smartphone-nya, membenarkan baru saja menerima penghargaan DTU dari Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, di Bandung.

Menurut Wako, ini merupakan hasil verifikasi sekaligus pengakuan dari Pemerintah Republik Indonesia atas komitmen Pemko Padang Panjang menerapkan dan mengawasi perniagaan masyarakat, khususnya dalam penggunaan alat tera ukur.

“Bagi kita di Padang Panjang, standarisasi akurasi alat ukur ini menjadi sangat urgen, mengingat icon Padang Panjang sebagai daerah religius, Kota Serambi Mekah,” ujar Hendri Arnis

Di ujung telephonnya, Wako ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada masyarakat Kota Padang Panjang, atas capaian sejumlah prestasi luar biasa selama kepemimpinannya.

“Semoga kedepannya kita bisa meraih lebih banyak penghargaan lagi dan lagi dan ini saya persembahkan khusus untuk masyarakat Kota Padang panjang yang saya cintai,”ujarnya.

Ditempat yang sama, Kadis UKM Perdagangan dan Koperasi, Arpan, yang dikonfirmasi melalui telegram grup kerja walikotaPP, menjawab bahwa Padang Panjang sebagai kawasan pusat perdagangan hasil pertanian terbesar di Sumatera Barat, menjadi sebuah keharusan untuk secara kontiniu melakukan uji tera alat ukur perniagaan ini.

“Kita sudah memiliki alat metrologi untuk pengujian tera ukur, dan itu dilaksanakan rutin per-jangka waktu,” katanya.

Selain pengawasan, menurut Arpan, instansi yang dipimpinnya juga intens melakukan sosialisasi terhadap pedagang, pendataan alat ukur serta pelayanan tera dan/atau tera ulang.

“Pelaksanaan tugas tim gabungan ini diawasi langsung Walikota dan tak jarang Pak Wako yang turun langsung ke pedagang pasar,” tutur Arpan.

Sementara itu, dalam pidatonya di Bandung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito menjelaskan, bahwa kegiatan ini memiliki tujuan untuk membangun kesadaran masyarakat dan aparat pemerintah, tentang pentingnya kebenaran hasil pengukuran. Dengan begitu, masyarakat dapat langsung menerima manfaat tertib ukur, terutama dalam transaksi perdagangan yang didasarkan pada ukuran, takaran dan timbangan.

Ditambahkan Enggar, pembentukan Daerah Tertib Ukur dan Pasar Tertib Ukur dimulai pada 2010. Sehingga sampai tahun 2016 telah ditetapkan 26 Daerah Tertib Ukur dan 676 Pasar Tertib Ukur.

“Hari ini kami akan meresmikan enam Daerah Tertib Ukur Tahun 2017, yaitu Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Pare-Pare Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Denpasar Provinsi Bali, Kota Padang Panjang Provinsi Sumatera Barat, Kota Tangerang Provinsi Banten dan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 1250/M-DAG/KEP/11/2017 tanggal 30 November 2017, ” jelasnya.

Selain enam DTU tersebut, juga akan ditetapkan 267 Pasar Tertib Ukur di 102 Kabupaten/kota.

Sebagai bentuk apresiasi, Kementerian Perdagangan akan memberikan kepada Kabupaten/Kota yang ditetapkan menjadi Daerah Tertib Ukur (DTU) berupa piagam penghargaan, timbangan ukur ulang dan timbangan elektronik atau peralatan standar pelayanan tera/tera yang disesuaikan dengan kondisi daerah tersebut. (bdi).