Workshop Jurnalis KIP Sumbar, Nurnas ; Transparan Itu Terbuka Tapi Tidak Telanjang

oleh -144 views
oleh
144 views
Anggota DPRD Sumbar HM.Nurnas (doc/grp)

Padang, –Pembekalan keterbukaan informasi publik bagi jurnalis dalam menanggapi  Isu yang Informasi saat ini merupakan kemutlakan bagi kita dimana  setiap saat informasi selalu mengalami perubahan sesuai perkembangan teknologi dan zamannya. Karena itu, Komisi Informasi (KI) Sumbar terus berusaha mengupdate informasi, khususnya bagi-bagi para jurnalis sebagai perpanjangan tangan KI dalam memasivkan keterbukaan informasi di badan publik.

Hal itu diungkapkan Ketua KI Sumbar Nofal Wiska saat membuka Workshop Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik Sumbar 2011, Sabtu (27/11/2021) di The Grand Zuri ZHM Hotel.

“Kita berharap warkshop ini dapat mengupdate pengetahuan kawan kawan jurnalis terkait keterbukaan informasi publik,” ungkap Nofal.

Dilanjutkan Nofal, workshop ini juga sekaligus pembekalan bagi anggota Perkumpulan Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik (PJKIP) Sumbar yang akan melaksanakan studi tiru ke Komisi Informasi Jawa Barat.

“Studi tiru ini kita programkan setiap tahun, juga dalam upaya memperkaya wawasan rekan rekan jurnalis dalam keterbukaan informasi publik,” kata Nofal.

Selanjutnya HM.Nurnas sebagai pembicara menjelaskan bagaimana awal mulanya FJKIP ini berdiri dari gagasan dan ide teman2 LSM khususnya Toaik yang juga komisioner KI Sumbar untuk memasifkan informasi publik melalui perkumpulan jurnalis yang fokus dalam hal tersebut yaitu berdirinya Forum Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik (FJKIP)  pada tanggal 6 Desember 2019, dan merupakan mitra bagi KI Sumbar untuk menggaungkan KIP di Sumbar.

Adapun terselenggaranya workshop jurnalis ini, merupakan rangkaian acara Studi Tiru wartawan  FJKIP bersama KI Sumbar yang akan di laksanakan pada tanggal 29 November sampai tanggal 1 Desember 2021 ke Bandung Jawa Barat.

Studi Tiru ini bertujuan supaya media bisa melihat dan membandingkan bagaimana Daerah lain, khususnya daerah Jawa Barat menggarap masalah keterbukaan informasi sehingga bisa menjadi masukkan bagi kita semua untuk menyempurnakan KIP di Sumbar.

” Istilah lawas di keterbukaan informasi ini yaitu  transparan itu terbuka tapi  tidak telanjang, artinya ada informasi informasi yang yang dikecualikan dan ada informasi yang mutlak jadi itulah salah satu peran media dalam ikut mengawal fungsi informasi ini.” Ujarnya

Nurnas juga mengingatkan jurnalis  jangan hanya menulis  rilis dari Komisi Informasi Sumbar saja tapi bisa juga dari OPD lain di tonjolkan konsekuensinya terhadap keterbukaan informasi publik.

Keterbukaan informasi adalah ujung  mata rantai pemutus peluang terjadinya korupsi serta penyimpangan administratif.

Workshop yang dimoderatori oleh Novrianto Ucok, menghadirkan narasumber HM Nurnas (Sekretaris Komisi I DPRD Sumbar), Jasman Rizal (Kadis Kominfotik Sumbar), Ilham Aldelano Azre (Akademisi Fisip Unand) dan almudazir (FJKIP Sumbar) dengan peserta anggota FJKIP Sumbar. (monsis/kisb)