‘Yuk Naik MRT’ Ajakan Sang Istri KSAD

oleh -763 views
oleh
763 views
Istri KSAD, Diah lambaikan tangan ajak prajurit penjaga tapal batas republik naik MRT ke Monas Jakarta. (foto: dok)

Jakarta —‘Yuk kita naik MRT aja’ itulah ajakan istri KSAD Andika Perkasa kepada prajurit yang bertugas di daerah perbatasan NKRI.

Ajakan lihat Monas naik MRT oleh Dyah Erwiany setelah KSAD Jenderal Andika Perkasa mengundang prajurit penjaga tapal batas Republik Indonesia ke Markas Besar AD.

Selama ini prajurit tapal batas menjaga wilayah perbatasan negara merupakan suatu tugas yang penting dan krusial dilakukan oleh prajurit TNI.

Namun, tak banyak yang tahu bila prajurit TNI yang ditempatkan di wilayah perbatasan juga berperan aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan.

Bagi prajurit TNI, mengemban tugas operasi merupakan suatu kehormatan yang diamanatkan negara.

“Tak terkecuali bertugas di wilayah perbatasan. Prajurit akan berkomitmen penuh mengabdikan jiwa dan raganya demi kedaulatan negara,”Serma Ahmad Lina yang merupakan seorang Babinsa yang bekerja di garda terdepan berbatasan dengan negara tetangga.

Ahmad Lina bertugas di Pulau Liran yang merupakan pulau terluar di Maluku Barat Daya dan terletak di Selat Wetar, berbatasan dengan Timor Leste.

Ia mengatakan bahwa ia sangat ingin melihat Jakarta yang menjadi pusat Angkatan Darat, tempatnya mengabdi selama ini.

Melihat prajuritnya tersebut, KSAD Andika Perkasa dan istri, Diah Erwiany, berinisiatif untuk memberinya hadiah dengan mendatangkannya ke Jakarta.

“Sebagai hadiah kita hadirkan di Jakarta supaya dia juga bisa lihat Monas dan lihat tempat-tempat lain di Jakarta,” ucap KSAD Andika Perkasa.

“Nanti saya ajak jalan-jalan keliling Jakarta,” tambah Diah Erwiany.

Keduanya tampak senang akan menghadirkan dua prajuritnya yang selama ini mengemban tugas di wilayah perbatasan.

Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana itu tampak mengajak Serma Ahmad Lina untuk menaiki Moda Raya Terpadu (MRT) setibanya di Jakarta.

“Halo, selamat siang, saya dan teman-teman sedang di MRT Station, di mana coba? Bundaran HI (Hotel Indonesia),” ucap Diah yang tampak sederhana dengan kemeja putih dan rompi TNI.

Diah menyebutkan bahwa ia dan rombongan akan berkeliling merasakan naik MRT. Istri KSAD itu tampak ditemani oleh sahabat-sahabatnya sesama anggota Persit Kartika Chandra Kirana. Ia memperuntukkan perjalanan mereka kepada prajuritnya yang bertugas di perbatasan.

Ahmad Lina mengatakan bahwa ia merasa bangga diajak berjalan-jalan oleh istri dari KSAD Andika Perkasa.

Sebelum memulai perjalanan, Diah Erwiany terlebih dahulu menjelaskan cara kerja kartu transportasi.

Ahmad Lina tampak tidak canggung saat memulai perjalanan meskipun ia dikelilingi oleh wanita-wanita Persit Kartika Chandra Kirana. Ahmad Lina mengatakan bahwa ia tidak dapat membayangkan dapat mewujudkan impiannya datang ke Jakarta.

“Saya sampaikan bahwa saya hanya bersyukur tidak habis-habisnya, bagaimana ibu (Diah Erwiany) membawa saya untuk memperkenalkan segala macam hal yang tidak bisa saya sebutkan lagi,” terang Ahmad Lina.

“Kemudian kita naik MRT yang sebenarnya namanya saja saya belum pernah dengar. Apalagi barangnya. Bahkan orang Jakarta tadi ada yang menyampaikan, ibu pimpinan juga bahwa mereka belum pernah naik (MRT). Apalagi kami yang bertugas di perbatasan,” imbuh prajurit yang bertugas di Pulau Liran itu.

Ahmad Lina mengatakan bahwa ia seperti mimpi dapat berkunjung ke Jakarta, apalagi ditemani langsung oleh Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana, Diah Erwiany. Ahmad mengaku ia sempat merasa kaget ketika menaiki MRT.

“Yang jelas saya kaget, ya. Karena dari gelap langsung terang. Jadi pada saat gelap ya saya bingung, sebenarnya ini di mana,” ungkap pria berpangkat Serma itu.

Ia tampak melongok keluar jendela dan merasa kebingungan karena tidak dapat melihat apa pun. Ia pun baru menyadari bahwa MRT yang dinaikinya sedang melewati terowongan bawah tanah.

“Ternyata itu kami di terowongan bawah tanah, ini hal yang baru. Dan begitu keluar saya kaget tiba-tiba terang,” tambahnya.

Ketika MRT berhasil melewati terowongan, Ahmad baru menyadari bahwa bangunan-bangunan berada di bawahnya. Serma Ahmad Lina hanya mampu bersyukur dan merasa bangga di sepanjang perjalanan.(relis)