Zuhrizul ; Anak Muda Bercerminlah

oleh -218 views
oleh
218 views

Padang–Puluhan Milenial yang terdiri dari mahasiswa dan anak sekolah SMK terlihat antusias mendengar pemaparan M.Zuhrizul yang hadir sebagai pembicara dalam acara Ngobrol Pintar Komunitas Asus (Ngopi Kasus), Senin (31/10) di Hotel Ibis, Padang.

Dengan gaya nyentrik dan santai, Zuhrizul, Pengusaha dan Trainner Motivator ini seakan membawa peserta larut dalam suasana obrolan renyah tentang Dunia Kerja di Masa Depan.

Ia menegaskan bahwa IPK hanya pintu untuk masuk kerja tapi IPK tidak bisa menentukan kesuksesan sehingga banyak kampus hanya memproduksi Sarjana tanpa persiapan dunia kerja,  baik kerja di perusahaan maupun mandiri

“Jadi untuk sukses itu ditentukan oleh target kita sendiri di satu titik. Dan itu tidak hanya didukung oleh nilai akademis saja tapi butuh attitude, skill dan pengalaman. Anak muda bercerminlah lihat apa kelebihan dan kekurangan , fokus perkuat kelebihan menjadi seorang Master di satu bidang dan terus belajar, menvisualisasikan diri bakal menjadi apa kita nanti. Ada sekitar 85 juta pekerjaan yang akan hilang 5 tahun kedepan, ngeri gak tuh?, “. Ujar Zuhrizul yang mendapatkan MWS International  Lisence trainer.

Zuhrizul juga menambahkan banyak orang-orang sukses ternyata orang yang menyibukkan diri di masa kuliah , baik dalam hobby maupun aktif dalam organisasi guna membangun jejaring  hubungan dalam pergaulan positif dan produktif dan diera digitalisasi ke depan banyak pekerjaan yang akan hilang, tapi bisnis pariwisata masih membutuhkan banyak SDM  dan lapangan kerja serta peluang bisnis.

Selain  Zuhrizul, Ngopi Kasus menghadirkan pembicara berkompeten dibidangnya yakni  Indra Charismiadji adalah seorang pemerhati dan praktisi pendidikan,  Oknovia Susanti Ketua UPT Kewirausahaan Unand, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbar Nizam Ul Muluk, Adrian Pradipta dan M.Fadil Mawaridi dari Asus Indonesia.

Bagi Indra Charismiadji yang  spesialisasinya di Pembelajaran Abad 21 atau Edukasi 4.0. teknologi pendidikan memaparkan calon tenaga kerja butuh inovasi karena dunia kerja cepat berubah.

Tuntutan kerja jadi pegawai beda dengan kerja di pabrik namun  kerja jadi pegawai atau pekerja pabrik  sama sama butuh inovasi  untuk bisa bertahan.  Intrapreuner dan enterpreuner sama sama penting. Era dunia kerja itu cepat berubah, dan yang pasti 65 % anak sekolah SD sekarang lapangan kerjanya puluhan tahun nanti, belum ada saat ini, dan bakal muncul bidang lapangan kerja baru sesuai perputaran jaman. Makanya kita harus bisa meng upgrade kualitas diri dengan berinovasi karena konsep cara mendapatkan benefit pun pasti akan berubah”. Ucap Indra seorang Direktur Utusan Khusus Pendidikan Vox Populi Institute Indonesia.

Dari sisi enterpreuner Oknovia Susanti wanti wanti kepada mahasiswa dan anak SMK bahwa apapun jurusan kita, kita harus bisa menjadi enterpreuner atau berwirausaha.

” Ketika tamat , mahasiswa jangan jadi ‘pengangguran terdidik’ yang cuma modal nilai akademis saja tanpa soft skill
Namun pendidikan akademis sangat penting untuk membentuk mindset kita. Ekonomi suatu daerah  bisa kuat minimal 4 persen sarjana atau tamatan sekolah  bisa menjadi enterpreneur” tuntas Oknovia.(monsis)