Padang Pariaman Terpilih Jadi Role Model Program 100 Smart City

oleh -175 views
oleh
175 views

Parit Malintang,- Berdasarkan Surat Keputusan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Nomor : B-116/DJAI/AI.01.05/02/2019, tanggal 28 Februari 2019. Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dinyatakan lulus seleksi dan terpilih sebagai salah satu dari 100 kabupaten/kota pilot project Program Gerakan 100 Smart City tahun 2019.

Dengan komitmen dan kesungguhan bupati beserta jajaran, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman kebut implementasikan program smart city di seluruh instansi perangkat daerah. Berbagai inovasi dilahirkan, pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi yang diarahkan pada perbaikan kinerja dan pelayanan publik.

Dengan penerapan smart city Kabupaten Padang Pariaman secara berangsur-ansur ciptakan pelayanan yang efektif dan efisien, meningkatkan partisipasi masyarakat, mewujudkan nagari digital, pemberdayaan ekonomi, memudahkan pelayanan kesehatan, pengembangan pendidikan dan seni budaya, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, dan peningkatan kesadaran hukum masyarakat.

“Kabupaten Padang Pariaman merupakan salah satu kabupaten yang terpilih menjadi role model untuk program 100 smart city,” ungkap Suhatri Bur saat menerima kunjungan Wali Kota Lhokseumawe dan rombongan dalam rangka studi tiru implementasi program smart city Pemerintah Kabupaten Kabupaten Padang Pariaman. Bertempat di ruang CC Bupati di Parit Malintang Kecamatan Enam Lingkung, pada Senin (13/06).

Lebih lanjut katanya, “Kita masuk program smart city pada tahun 2019, dan telah berhasil menyusun masterplan smart city untuk tahun 2020-2026, kita berharap, ke depan prestasi ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan untuk mewujudkan visi Padang Pariaman Berjaya.”

Kemudian dalam paparannya, Bupati Suhatri Bur didampingi Wakilnya Rahmang mengatakan, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman semenjak tahun 2020, telah mengimplementasikan program kota cerdas ini di berbagai sektor. Seperti inovasi di bidang pelayanan publik, pemerintahan, catatan sipil dan kependudukan, ekonomi dan UMKM, pariwisata, darurat bencana, dan layanan pengaduan masyarakat.

Dia menegaskan, Padang Pariaman mengalokasikan APBD sebesar 30% untuk penerapan program smart city. Hingga tahun 2021, terdapat 60 program usulan dalam 6 dimensi smart city meliputi smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society, dan smart environment dengan capaian 71,6%.

“Sebesar 30 % anggaran di tahun 2021 dianggarkan untuk penerapan smart city, dengan 60 program usulan. Alhamdulillah tahun kemaren kita menerima penghargaan dimensi smart branding dari Kementrian Kominfo,” sebut Suhatri Bur yang akrab di sapa Aciak ini.

Disamping itu, Suhatri Bur yang pernah juga menjabat ketua KPUD Padang Pariaman ini memaparkan beberapa potensi besar yang dimiliki oleh Kabupaten Padang Pariaman. Diantaranya adalah Sentra Kelapa di Sumatera Barat, Bandara Internasional Minangkabau, Wisata Religi makam Syech Burhanuddin, Sentra Kakao di Sumbangteng, Kawasan Pendidikan Terpadu Tarok City, dan kawasan industri, serta berbagai destinasi wisata.

“Grand Talao Park Ulakan saat ini dalam proses usulan penerima Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI),” tutup Suhatri Bur yang juga didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Rudy Repenaldi Rilis..

Sementara itu, Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya, didampingi Sekda T. Adnan, SE dan jajaran menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas sambutan yang hangat dan meriah. Ia menyebut, kunjungan ini sudah direncanakan jauh-jauh hari. Katanya, berkat bantuan dari Kejari Lhokseumawe yang merupakan putra daerah asal Padang Pariaman, segala perizinan kunjungan dapat diproses dengan cepat dan singkat.

“Kunjungan ini bertujuan terkait dengan pembangunan Kota Lhokseumawe yang nantinya akan mengarah kepada program Smart City, dalam menyusun konsep tersebut dibutuhkan role model, dan kami menilai Kabupaten Padang Pariaman mumpuni untuk ini.” Ujarnya.

Lebih lanjut, Suaidi Yahya mengaku juga menyoroti keindahan pariwisata Sumatera Barat khususnya di Kabupaten Padang Pariaman. Dia menyampaikan, Kota Lhokseumawe juga memiliki potensi wisata yang tak kalah banyaknya, terutama di bagian pesisir pantai.

“Sebetulnya kami juga ingin kami lihat sektor pariwisata. Karena potensi pariwisata kami juga cukup besar. Berdasarkan itu, kami ingin melihat pengembangan wisata khususnya di Kabupaten Padang Pariaman ini. Langkah-langkah apa yang perlu kami persiapkan dengan keberhasilan di Kabupaten Padang Pariaman ini mungkin bisa kami terapkan,” sebutnya singkat.

Pertemuan ditutup dengan menyaksikan secara bersama pemutaran video satu tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Suhatri Bur – Rahmang. Dilanjutkan dengan penyerahan dokumen masterplan dari Bupati Padang Pariaman kepada Walikota Lhokseumawe dan pertukaran plakat sebagai cindera mata.

Ikut mendampingi Bupati, Asisten III Setdakab Fakhriati, Kepala Dinas Kominfo Zahirman, Kepala Disdikbud Anwar, Kepala DPMD Hendri Satria, Kepala Bapelitbangda Ali Amran, serta pejabat dilingkungan Setda Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dan OPD terkait.

Adapun rombongan dari Pemerintah Kota Lhokseumawe yang hadir sebanyak lebih kurang 20 orang, yang dipimpin Walikota Suaidi Yahya didampingi Kepala Kejaksaan Negeri Dr. Mukhlis, SH.MH. Datuak Putiah serta beberapa kepala perangkat daerah dan camat dilingkungan Pemerintah Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh.(**)