Buya Mahyeldi Tegas Jawab Berita dengan Kerja, Bully di WAG jadi Inspirasinya

oleh -265 views
oleh
265 views
teks foto : Mahyeldi (masker merah putih) terlibat dialog serius dengan Kordinator JPS Heri Sugiarto (kiri) disaksikan Sekdaprov Hansastri (dua dari kiri) dan Kabiro Adpim Hefdi, Kamis 12 Agustis 2021. (foto: dok)

Padang, —Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi bisa dikatakan pribadi yang tak gila popularitas dan haus dengan pemberitaan, apalagi berbantah-bantahan di media massa.

“Ah tidak mesti semua berita harus dibalas dengan berita, saya lebih memilih berita membully itu saya jawab dengan kerja,” ujar Mahyeldi dihadapan Jaringan Pemred Sumbar (JPS) saat diskusi sore Gubernur bersama JPS di ruang pertemuan Istana Gubernur Sumbar, Kamis 12/8-2021.

Bahkan soal penanganan covid-19 masa pandemi, Buya Mahyledi memilih melakukan sosialisasi Prokes kepada kelompok masyarakat.

“Saya mengikuti diskusi di banyak whatsapp group, seperti di Kawal Covid-19, saya tidak ikut coment chat, tapi diskusi saya jadikan kerja, seperti tangani covid-19 dari hulu, itu saya aplikasikan dengan kerja bersumber awal dari diskusi para pakar di group itu,” ujar Mahyeldi.

Mahyeldi mengakui dia tidak tipe alergi dikritik, bahkan kritikan dr Fahaan si swabers 6000 justru menjadi masukannya dalam bertindak.

“Kritkan pak Farhaan di banyak group whatsapp, saya jadikan inspirasi dalam kerja berat menangani covid-19. ini,” ujar Mahyeldi.

Bahkan Mahyeldi terkejut di-kick dari sebuah whatsapp group ternama Sumbar yaitu TOP100.

“Saya dikeluarkan dari TOP100 padahal diskusii di group itu, sejak jadi Walikota Padang selalu menjadi masukan saya dalam bekerja,” ujar Mahyeldi.

Sehingga itu Mahyeldi berharap kepada JPS untuk selalu memberitakan sesuai fakta.

“Media silahkan kritik dan semestinya fakta, saya tidak akan balas dengan bantahan tapi saya jawab dengan kerja, “ujar Mahyeldi saat berdialog dengan JPS didampingi Sekdaprov Sumbar yang baru dilantik Kamis siang Hansastri dan Kepala Biro Adpim Hefdi.

Hansastri juga menimpali bahwa sebagus apapun kerja Pemprov Sumbar tapi sunyi dari pemberitaan percuma.

” Pers itu pilar keempat demokrasi, saya banyak belajar dari pemberitaan media, baik bagus program tak diberitakan percuma, publik tidak tahu,”ujar Hansastri.

Kordiantor JPS Heri Sugiarto berharap ada umpan balik antara kerja Gubernur Sumbar dengan pemberitaan media.

“Harus ada kekuatan news dari kerja gubernur, sehingga berita disajikan punya nilai berita dan dibaca masyarakat,” ujar Heri didampingi 15 lebih Pemred media tergabung di JPS. (rilis)