Desak Bupati Bengkalis Responsif, Ini 3 Tuntutan Unjuk Rasa Jilid II Cipayung dan Paguyuban Bengkalis. 

oleh -133 views
oleh
133 views

Bengkalis–Aksi Unjuk rasa jilid II kembali terjadi, Kamis (9/3) aksi ini dilakukan oleh gabungan  paguyuban kabupaten bengkalis dan

Aliansi yang tergabung adalah HMI Cabang bengkalis, Himapersis Bengkalis dan Himpunan Pelajar Mahasiswa Rupat- Bengkalis.

Koordinator Umum Al qusaiyri dan Koordinator Lapangan Muhammad Fadlan Hafis memimpin aksi Jilid II ini  dengan kondusif di Kantor Bupati Kabupaten bengkalis , DPRD Kabupaten Bengkalis Dan di tutup di Kejaksaan Negeri Bengkalis.

“Pada Aksi Jilid II ini kami membawa 3 tuntutan 1. Mempertanyakan keseriusan terhadap penanganan pelakuntersangka Korupsi Di KPU Bengkalis dengan alasan apa tidak ditahan tersangka korupsi sebagai upaya dalam percepatan proses penyelidikan terhadap tersangka lainnya yang tertuang pada pasal 21 ayat 1 KUHAP.
2. Meminta kepada kejaksaan Negeri Bengkalis untuk mengklarifikasi atas dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan ADD Tahun 2017 senilai Rp. 65.386.230.012 milyar Tahap IV. Dan DD yang di duga tidak dapat dipertanggung jawabkan tahun 2017 senilai Rp. 94.175.650.874 Milyar yang bersumber dari APBN
3. Mendesak Bupati Bengkalis untuk responsif dan buka mata terhadap perjuangan masyarkat dalam memperjuangkan hak-hak masyarkat yang dirampas oleh perusahaan yang tidak bertanggung jawab dan menekankan kepada Aparat Penegak Hukum untuk Memberikan sangsi keras bagi korporasi yang bersengketa” terang Alqusaiyri ( Koordinator Umum Aksi jilid II )
Penyampaian Orasi Oleh Ketua HMI Cabang Bengkalis , Ketua HPMR Bengkalis dan juga Himapersis .

“ Kami Dari Himpunan Pelajar Mahasiswa Rupat sudah saatnya tidak bisa berdiam diri terhadap apa yang menjadi keresahaan di lingkungan Masyarakat dengan tegas kami meminta bupati Bengkalis untuk peduli terhadap kasus perusahaan yang meraja lela di negeri junjungan khususnya perusahaan yang belum jelas izin dan amdalnya “ Ungkap  Syarifudin (Ketua HPMR-Bengkalis).

Ketua Himapersis arwanda  juga menyampaikan orasi nya dengan lembut untuk menjaga kondusifitas dalam penyampaian Orasi.

“ Kami hadir disini dengan baik tentu berharap juga disambut dengan baik juga oleh bupati bengkalis tapi keseriusan bupati bengkalis tidak menunjukan sama sekali pada hari ini. Dan kami sangat Kecewa terhadap Pemerintah Kabupaten Bengkalis, padahal kami membawa keresahan dan aspirasi dari masyarakat kabupaten bengkalis” pungkasnya.

Aksi ini ditutup dengan kekecewaan kepada pemerintah bengkalis yang tidak serius menyikapi konflik di tengah-tengah masyarakat dengan alasannya para pemangku kebijakan tertinggi instansi tidak sedang berada di bengkalis.

“Hari ini kami kecewa atas apa yang kami perjuangkan hari ini, kita menyampaikan aspirasi ini dengan harapan besar kepada pemerintah kabupaten bengkalis untuk hadir ditengah-tengah konflik masyarakat. Sudah sama sama kita dengar dan saksikan bersama bahwa pemerintah kabupaten bengkalis mengaku tutup mata atas konflik yang terjadi di kanupaten bengkalis dan terbukti bahwa DPRD Bengkalis juga mati kutu ditanya kemana hari ini seluruh DPRD Melakukan Dinas yang sudah di keluarkan SPT Nya. Maka dari itu kita tidak boleh berhenti disini dan kita tetap selalu berjuang demi masyarakat Kabupaten Bengkalis pada Jilid III nantinya sampai dengan masalah ini direspon baik oleh pemkab bengkalis yang katanya mendapat penghargaan pelayanan publik terbaik tersebut”. Tutup Ahmad Suhaendra (**).